215 Rumah Terdampak Banjir, Dewan Minta Pemkab Kotim Data Desa Terendam

Banjir merendam ratusan rumah warga 20 desa di wilayah Utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin (15/9/2025). (Foto : Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia dari daerah pemilihan (Dapil) 5 menyampaikan keprihatinannya atas banjir yang merendam 20 desa di wilayah utara Kotim. Banjir tersebut melanda tujuh kecamatan dengan total 215 rumah terdampak.

“Banjir ini memang selalu berulang jika curah hujan tinggi. Khusus di wilayah Dapil 5, ada beberapa desa yang rawan banjir terutama di bantaran sungai. Umumnya tidak lama, hanya satu sampai tiga hari surut. Tapi kalau hujan terus-menerus, air pasti meluap,” ungkap Hendra, Selasa (16/9/2025).

Politisi Perindo itu menegaskan, pemerintah daerah bersama BPBD Kotim sebagai leading sector perlu segera mengambil langkah cepat. Inventarisasi wilayah terdampak sangat penting agar penyaluran bantuan, baik berupa logistik maupun layanan kesehatan, bisa lebih terarah.

“BPBD harus segera turun untuk mendata secara rinci daerah mana saja yang paling terdampak. Bantuan juga jangan sampai terlambat karena masyarakat di bantaran sungai tetap membutuhkan perhatian pemerintah,” lanjutnya.

Selain penanganan darurat, Hendra menilai solusi jangka panjang juga mendesak untuk dipikirkan. Relokasi bisa menjadi salah satu opsi meskipun penuh tantangan, mengingat sebagian warga sudah terbiasa tinggal di bantaran sungai dan menganggap banjir sebagai hal lumrah.

“Kalau masyarakat di bantaran sungai memang sudah terbiasa. Tapi pemerintah harus mencari jalan keluar ke depan. Jangan hanya setiap kali banjir datang baru sibuk. Harus ada perencanaan permanen agar tidak terus-menerus jadi masalah tahunan,” tegasnya.

Sebelumnya, BPBD Kotim merilis laporan banjir periode 8–13 September 2025. Sebanyak tujuh kecamatan dengan 20 desa terdampak, yakni Cempaga Hulu, Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, dan Mentaya Hulu.

Status bencana telah ditetapkan sebagai Siaga Darurat Banjir sejak 12 September hingga 29 Oktober 2025. Masyarakat diimbau tetap waspada karena prakiraan cuaca menunjukkan intensitas hujan masih tinggi hingga akhir bulan. (ri)