Bupati Halikinnor Perintahkan Investigasi Penyebab Tenggelamnya Kapal Wisata Susur Sungai

|
<p>Wakil Bupati Kotim Irawati meninjau lokasi kapal wisata susur sungai yang tenggelam, Rabu (22/1/2025).</p>

Wakil Bupati Kotim Irawati meninjau lokasi kapal wisata susur sungai yang tenggelam, Rabu (22/1/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kejadian tak terduga terjadi di Dermaga PPM Sampit pada Selasa (21/1) dini hari. Kapal wisata yang digunakan untuk kegiatan susur sungai di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tenggelam. Kejadian ini membuat Bupati Kotim, Halikinnor, sangat kecewa dan menginginkan penyelidikan mendalam atas kejadian ini.

“Saya tidak tahu apakah ada kebocoran yang tidak dilaporkan atau apa, karena kapal itu dikelola oleh pihak yang berwenang,” ujar Halikinnor dengan nada kecewa. 

Halikinnor sangat menyayangkan aset yang sangat penting untuk menunjang pariwisata di Kotim justru tenggelam. Ini. Oleh karena itu, Halikinnor menginstruksikan Wakil Bupati Irawati untuk melakukan pengawasan lebih ketat dan meminta laporan lengkap tentang penyebab tenggelamnya kapal tersebut. 

“Saya minta Wakil Bupati panggil kepala dinas dan kepala bidangnya. Jangan menghadap saya dulu, saya tunggu laporan penyebabnya. Jika terbukti keteledoran, kita akan berikan sanksi,” tegasnya. 

Terkait hal itu, Wakil Bupati Irawati bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim, Bima Ekawardhana, langsung mengunjungi lokasi kejadian pada Rabu (22/1) sore. Berdasarkan keterangan dari Kadisbudpar, kapal tersebut mengalami kebocoran yang parah dan sudah berulang kali ditambal. Akibatnya, kapal akhirnya karam.

“Kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp800 juta, yang terhitung dari barang-barang di kapal,” ujar Irawati. 

Lebih lanjut kata dia, kondisi kapal yang sudah berusia lebih dari 20 tahun memang sangat memprihatinkan. Ditambah lagi anggaran pemeliharaan yang minim, membuat kapal tersebut tidak layak lagi untuk digunakan. 

Irawati menambahkan bahwa saat ini dinas terkait sedang bernegosiasi dengan tim penyelam untuk melakukan pengangkatan kapal yang tenggelam. Namun, ia mengakui bahwa kejadian ini akibat kurang pengawasan dari dinas terkait, terutama yang membidangi masalah pemeliharaan kapal wisata tersebut.

Pemerintah daerah berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting agar pengelolaan aset pariwisata di Kotim lebih diperhatikan dan lebih baik di masa mendatang. Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya pemeliharaan fasilitas pariwisata agar tetap aman dan nyaman bagi pengunjung. (dk)