Guru: Hadapi Generasi Z dan Alfa Harus dengan Cara Baru

<p>Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), M Irfansyah didampingi Kepala Bidang SMP, Mahbub. (Foto : Dok TB)</p>
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), M Irfansyah didampingi Kepala Bidang SMP, Mahbub. (Foto : Dok TB)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Irfansyah, mengingatkan para guru agar memahami karakter generasi masa kini yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. 

Menurutnya, guru tidak lagi bisa mengajar dengan pola lama karena peserta didik saat ini merupakan bagian dari generasi Z dan Alfa yang tumbuh di era digital dan kecerdasan buatan (AI).

“Generasi yang bapak ibu ajarkan sekarang bukan generasi main-main. Mereka lahir di zaman digital. Kalau dulu kita belajar harus bawa tas besar dan mencatat, sekarang anak-anak bisa langsung bertanya ke AI, ke ‘Mbah Google’. Jadi pendekatan kita juga harus berubah,” ujar Irfansyah, Kamis (6/11/2025).

Ia menyebutkan, tantangan guru di abad ke-21 semakin kompleks. Jika tidak mampu menyesuaikan cara mengajar, maka siswa akan mudah bosan.

 “Anak-anak sekarang terbiasa dengan gawai. Kalau dalam lima detik pertama pembelajaran tidak menarik, mereka langsung ‘scroll’. Itulah tantangan kita,” ucapnya.

Irfansyah mendorong guru agar menciptakan pembelajaran yang interaktif, relevan, dan kontekstual dengan dunia digital. Menurutnya, guru harus menjadi fasilitator yang memotivasi dan menginspirasi, bukan hanya penyampai materi. 

“Kita tidak bisa melarang anak bermain HP, karena sekarang itu sudah kebutuhan. Tantangannya adalah bagaimana HP bisa menjadi sarana belajar yang efektif,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam MGMP dan KKG sebagai sarana guru berbagi pengalaman dan praktik baik.

“MGMP bukan tempat adu pendapat atau adu unjuk kebolehan, tapi wadah untuk mencari solusi bersama menghadapi tantangan pendidikan,” tambahnya. (and)