Ajak Masyarakat Waspada, Pemkab Perkuat Kolaborasi Hadapi Musim Hujan

<p>Apel Kesiapsiagaan Bencana yang digelar Polres Kotawaringin Timur di Taman Kota Sampit, Rabu (5/11/2025). (Foto : Andri)</p>
Apel Kesiapsiagaan Bencana yang digelar Polres Kotawaringin Timur di Taman Kota Sampit, Rabu (5/11/2025). (Foto : Andri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama banjir yang berpotensi terjadi selama puncak musim hujan akhir 2025 hingga awal 2026.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotim, Rihel, saat menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana yang digelar Polres Kotawaringin Timur di Taman Kota Sampit, Rabu (5/11/2025).

Apel yang diikuti unsur Polri, TNI, BPBD, pemerintah daerah, relawan kebencanaan hingga perusahaan swasta tersebut menjadi bentuk kesiapan bersama dalam mengantisipasi potensi bencana akibat curah hujan tinggi.

“Pemkab tentu mendukung kegiatan Polres. Kolaborasi ini harus terus dibangun dan kebersamaan tetap dijaga. Menjelang musim hujan, kesiapan personel dan peralatan menjadi sangat penting. Penanganan bencana ini perlu ditanggung bersama,” kata Rihel.

Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain bersama unsur Forkopimda juga meninjau kesiapan perlengkapan dan sarana evakuasi, seperti perahu karet, pelampung, tenda, kendaraan operasional, dan peralatan komunikasi.

Menurut Resky, kesiapsiagaan ini penting karena sejumlah wilayah di Kotim, terutama di daerah pasang surut dan bantaran sungai besar, memiliki risiko tinggi terhadap banjir.

“Beberapa kecamatan seperti Mentaya Hulu, Antang Kalang, Jaya Karet, Cempaga, hingga desa-desa di pesisir sungai menjadi perhatian. Sinergi antara Pemkab, BPBD, TNI, dan unsur lainnya sangat diperlukan agar penanganan dapat cepat dan tepat,” ujarnya.

Pemkab Kotim memastikan koordinasi lintas instansi akan terus diperkuat selama periode musim hujan berlangsung, termasuk pemantauan wilayah rawan dan penyiapan jalur evakuasi di daerah yang berisiko tinggi. (dk)