Harga Emas di Sampit Anjlok Drastis, Pedagang: Turunnya Ekstrem Sekali!

<p>Jual beli emas di Pusat Perbelanjaan  Mentaya Sampit, Kamis (30/10/2025). (Ist)</p>
Jual beli emas di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Kamis (30/10/2025). (Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit  – Harga emas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah mengalami penurunan paling tajam dalam beberapa bulan terakhir. Dalam waktu dua hari saja, harga emas di Kota Sampit dilaporkan turun hingga 9 persen. Kondisi ini membuat pedagang emas waspada dan pembeli memilih menunggu.

Pemilik Toko Emas Mitra Baru di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit H Darsani, mengatakan bahwa penurunan kali ini termasuk yang paling ekstrem sepanjang tahun 2025.

“Turunnya ekstrem sekali. Dua hari berturut-turut bisa sampai Rp100 ribu per gram. Kalau dihitung totalnya, sudah sekitar sembilan persen dari harga sebelumnya,” ujarnya, Kamis (30/10/9025).

Darsani menjelaskan, harga emas murni (emas 99) yang sebelumnya berada di kisaran Rp2.320.000 per gram, kini merosot hingga Rp2.110.000 per gram. Penurunan ini setara dengan Rp210 ribu hingga Rp220 ribu per gram.

Menurutnya, turunnya harga emas di pasar lokal tidak lepas dari dinamika global. Meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok diduga menjadi pemicu utama.

“Ketika situasi global mulai stabil, investor biasanya pindah ke saham atau obligasi, bukan lagi ke emas. Karena itu, harga emas ikut turun,” paparnya.

Meski harga anjlok, aktivitas jual beli di sejumlah toko emas di Sampit masih berlangsung. Namun, tren pembeli kini terbagi dua: sebagian memanfaatkan momen untuk membeli, sementara lainnya menahan diri menunggu harga benar-benar stabil.

“Ada yang beli karena takut nanti malah naik lagi, tapi banyak juga yang menunggu. Biasanya setelah turun ekstrem begini, harga akan naik perlahan,” jelas Darsani.

Selain emas 99, jenis emas lain juga ikut terimbas. Harga emas 750 kini berada di kisaran Rp1.800.000 per gram, turun dari sebelumnya Rp1.950.000. Sementara emas 700 dan 420 juga mengalami penurunan antara Rp70 ribu hingga Rp100 ribu per gram.

Pedagang memperkirakan tren penurunan ini masih akan berlangsung sementara waktu sebelum berbalik naik menjelang akhir tahun.

“Biasanya menjelang Natal dan Tahun Baru harga mulai naik lagi karena banyak orang beli perhiasan. Jadi ini masih fluktuasi sementara,” tambahnya.

Fenomena ini menjadi perhatian warga, terutama mereka yang menjadikan emas sebagai tabungan. Sebagian berharap harga segera pulih agar nilai simpanan mereka tidak terus merosot.

Kini, pelaku usaha emas di Sampit memilih bersikap hati-hati. Mereka tetap membuka penjualan, namun lebih banyak memantau perkembangan harga dunia sebelum menetapkan strategi dagang selanjutnya.

“Kami hanya bisa mengikuti pasar. Naik turun itu hal biasa, tapi kali ini memang ekstrem sekali,” pungkas Darsani. (ah)