Bangga dan Haru Orang Tua, Anak Terpilih Jadi Anggota Paskibraka Kotim

Muhammad Ali dan istrinya berfoto bersama anaknya yang menjadi anggota Paskibraka Kotim, Sabtu (16/8/2025). (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2025 menjadi momen yang penuh makna, tidak hanya bagi para pelajar yang akan bertugas mengibarkan Sang Merah Putih, tetapi juga bagi keluarga yang mendampingi.
Banyak orang tua yang hadir larut dalam rasa bangga dan haru melihat anak-anak mereka berdiri tegap, berseragam lengkap, setelah melalui proses seleksi panjang dan latihan intensif.
Salah satunya adalah Muhammad Ali, ayah dari Andika Wardhana, salah seorang anggota Paskibraka Kotim. Ia mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa anaknya bisa lolos dalam seleksi yang begitu ketat, mengingat persaingan diikuti banyak pelajar dari berbagai sekolah. Baginya, kesempatan ini adalah hasil dari kerja keras, kegigihan, dan doa yang dipanjatkan, hingga akhirnya anaknya terpilih sebagai salah satu putra terbaik Kotim.
“Yang paling terasa sekali rasa haru, rasa bahagia bisa terpilih sebagai anggota Paskibraka, karena tidak semua masyarakat bisa dipilih. Ada kebanggaan kami sebagai orang tua, anak kami bisa dipilih panitia. Jujur saja, kami tidak menyangka sama sekali. Tapi melihat kegigihannya, usahanya sendiri, kami sebagai orang tua hanya bisa memberi motivasi, arahan, dan doa,” ujar Ali, Sabtu (16/8/2025).
Lebih jauh ia menjelaskan, sang anak memang tidak begitu aktif dalam organisasi sekolah, namun punya kelebihan lain di bidang olahraga. Dari kecil, anaknya dikenal menyukai kegiatan fisik, khususnya lari, sehingga terbiasa dengan disiplin latihan dan pola hidup sehat. Faktor itulah yang menurut Ali menjadi modal besar hingga anaknya bisa menonjol dalam seleksi yang berlangsung ketat.
“Olahraganya kan lari, memang basic-nya ke olahraga. Intinya prestasi, memang anaknya selalu berprestasi. Seleksinya waktu itu juga sangat ketat, tapi Alhamdulillah bisa lolos,” jelasnya.
Ia menuturkan, keberhasilan menjadi anggota Paskibraka juga semakin memperkuat cita-cita anaknya yang sejak awal berkeinginan melanjutkan karier di bidang yang sejalan dengan fisik dan disiplin, yakni menjadi polisi. Sebagai orang tua, Ali menekankan bahwa ia akan terus memberikan dukungan dan semangat agar anaknya dapat meraih cita-cita tersebut.
“Keinginannya jadi polisi kalau ada rezekinya. Kami selaku orang tua tentu sangat mendukung,” tuturnya.
Selain soal prestasi, Ali menilai pengalaman mengikuti karantina serta pembekalan yang diberikan sebelum pengukuhan juga sangat berharga. Ia berharap nilai-nilai seperti kedisiplinan, mental tangguh, dan rasa tanggung jawab yang sudah terbentuk bisa terus dijaga, bahkan setelah tugas Paskibraka selesai. Dengan begitu, anaknya tidak hanya berhasil menjalankan tugas negara, tetapi juga bisa menjadi teladan di lingkungan sekitar.
“Pesan saya pribadi untuk anak-anak muda Kotim, ayo berjuang. Semua itu kalau kita sungguh-sungguh bisa tercapai. Kami pun sebagai orang tua tidak menyangka anak kami bisa terpilih. Tidak menutup kemungkinan, mau kaya, mau miskin, yang penting ada keinginan dan perjuangan sungguh-sungguh,” pungkasnya. (ri)