Belum Ada Kasus, Tapi Kotim Keluarkan Edaran Kewaspadaan Covid-19

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluarkan surat edaran untuk mengingatkan semua pihak agar tetap waspada terhadap potensi penyebaran Covid-19. Langkah ini diambil meski hingga pekan ke-23 tahun 2025 belum ditemukan satu pun kasus Covid-19 di wilayah Kotim.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, mengatakan, surat edaran ini merupakan bentuk antisipasi dini atas lonjakan kasus di sejumlah negara Asia seperti Thailand, Malaysia, Hongkong, dan Singapura, yang kini tengah berhadapan dengan varian baru seperti XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8.
“Di Indonesia memang belum terjadi lonjakan signifikan, tapi sudah ditemukan varian baru MB.1.1. Gejalanya ringan, tapi tetap harus diwaspadai. Kita tidak ingin kecolongan,” kata Umar Kaderi, Kamis (31/7/2025).
Lewat Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/1428/P2P/VI/2025, Umar meminta seluruh rumah sakit, puskesmas, dan laboratorium di Kotim untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Salah satunya dengan memperkuat pelaporan kasus gejala mirip flu seperti ILI, SARI, pneumonia, dan tentunya Covid-19, melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Fasilitas kesehatan juga diminta melaporkan segera ke Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) jika ditemukan indikasi Kejadian Luar Biasa (KLB), serta memastikan logistik dan sarana pemeriksaan seperti RT-PCR siap digunakan.
“Tenaga medis juga harus tetap terlindungi. Jangan sampai abai, karena mereka garda terdepan,” tegasnya.
Selain kesiapsiagaan faskes, masyarakat juga kembali diingatkan untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mencuci tangan, memakai masker jika sedang sakit atau berada di kerumunan, serta tidak menunda untuk memeriksakan diri saat muncul gejala gangguan pernapasan, menjadi langkah penting yang tetap relevan hingga saat ini.
“Kita semua tentu berharap Kotim tetap bebas dari kasus. Tapi harapan saja tidak cukup, harus dibarengi kewaspadaan,” ucap Umar.
Pemantauan terhadap perkembangan global juga terus dilakukan melalui kanal resmi pemerintah dan WHO. Umar menegaskan, Dinas Kesehatan siap merespons cepat jika ada potensi penyebaran.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang tapi tidak lengah. Covid-19 mungkin sudah mereda, tapi bukan berarti selesai,” tandasnya. (dk)