Warga Ketapang Heboh, Diduga Granat Ditemukan di Kamar Barak Kosong

<p>Barak tempat ditemukannya diduga granat di Jalan Kembali 4 Nomor 147, RT 022 RW 03, Kelurahan Ketapang, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotim. (Foto: Agus)</p>
Barak tempat ditemukannya diduga granat di Jalan Kembali 4 Nomor 147, RT 022 RW 03, Kelurahan Ketapang, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotim. (Foto: Agus)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit — Warga Jalan Kembali 4 Nomor 147, RT 022 RW 03, Kelurahan Ketapang, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dikejutkan dengan penemuan sebuah benda yang diduga granat di sebuah barak kosong pada Sabtu (29/11/2025) siang. 

Penemuan itu memicu kepanikan warga dan mengundang kehadiran tim penjinak bahan peledak (Gegana) Brimob Polda Kalteng. Benda berbahaya tersebut ditemukan di barak tiga pintu, tepatnya di kamar nomor tiga yang sudah lama tidak berpenghuni. 

Menurut informasi yang dihimpun wartawan di lokasi bahwa kamar itu terakhir ditempati seorang pria bernama Iwan asal Kapuas, yang telah meninggal dunia pada 2017. Sejak itu, barak dibiarkan kosong tanpa aktivitas.

Muji (52), pemilik barak, mengatakan bahwa granat tersebut pertama kali ditemukan oleh anaknya saat bermain di dalam kamar. Benda itu disimpan di dalam lemari dan terbungkus rapi dengan plastik.

“Benda itu ditemukan anak saya di dalam lemari, masih terbungkus plastik. Barak itu sudah lama kosong, tidak ada orang tinggal sejak tujuh tahun lalu. Penghuninya orang Kapuas namanya Iwan, meninggal 2017,” kata Muji saat ditemui wartawan.

Awalnya, keluarga Muji tidak mengetahui bahwa benda yang ditemukan itu merupakan granat. Mereka hanya meletakkannya di atas lemari rumah tanpa rasa curiga. Namun kecurigaan muncul setelah istrinya melihat lebih dekat bentuk benda tersebut dan mengetahui bahwa bagian pengaman atau segelnya masih lengkap.

“Istri saya langsung curiga karena bentuknya seperti granat dan masih ada sejenis segelnya. Kami panik, lalu menyuruh anak mengambil barang itu dan memindahkannya ke tempat yang lebih terbuka di ruang tamu. Saya sendiri langsung keluar rumah dan tiarap, takut kalau itu meledak. Kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB,” kisah Muji.

Merasa khawatir atas keselamatan keluarganya dan warga sekitar, Muji memutuskan melapor ke pihak kepolisian.

Laporan itu langsung ditindaklanjuti. Pada malam harinya, sekitar pukul 22.30 WIB, tim Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Kalteng tiba di lokasi untuk melakukan sterilisasi kawasan. Tim Gegana kemudian mengevakuasi benda yang diduga granat tersebut ke Markas Brimob guna dilakukan pemeriksaan dan identifikasi lebih lanjut.

Kapolsek Ketapang, AKP Anis, membenarkan bahwa penanganan benda tersebut telah diambil alih oleh satuan Brimob. Namun, kepolisian masih menunggu hasil analisis terkait jenis granat serta kondisi kelayakan eksplosifnya.

“Sementara masih ditangani Brimob,” singkatnya.

Setelah evakuasi, kamar nomor tiga di barak milik Muji dipasang garis polisi sebagai langkah pengamanan dan penyelidikan lanjutan. Aparat masih menelusuri apakah granat tersebut masih aktif. 

Sementara itu, Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Kalteng, Kompol Tri Wibowo, belum memberikan keterangan resmi mengenai hasil identifikasi awal bahan peledak tersebut.

Hingga kini, asal-usul granat itu masih menjadi misteri. Warga sekitar mengaku tidak pernah melihat aktivitas mencurigakan sebelum penemuan tersebut, dan Muji menyatakan tidak mengetahui sama sekali dari mana benda itu berasal. (li)