Tekanan Darah Tinggi Mendominasi Kasus 2025, RSUD dr. Murjani Perkuat Layanan Penyakit Tidak Menular
TINTABORNEO.COM, Sampit – Plt Direktur RSUD dr. Murjani Sampit, dr. Yulia Nofiany, mengungkapkan terjadinya perubahan pola penyakit yang ditangani rumah sakit dalam dua tahun terakhir. Lonjakan penyakit tidak menular menjadi perhatian utama, terutama hipertensi primer yang menempati posisi tertinggi sepanjang Januari hingga September 2025 dengan 1.380 kasus.
“Data pelayanan kami menunjukkan pergeseran signifikan. Tahun 2024 dominan penyakit infeksi seperti demam berdarah dan pneumonia, tetapi 2025 justru didominasi hipertensi, nyeri punggung bawah, dan anemia. Ini menunjukkan masyarakat perlu lebih waspada terhadap gaya hidup sehari-hari,” ujar Yulia, Jumat (5/12/2025).
Ia menjelaskan, pada tahun 2024 penyakit terbanyak adalah demam berdarah sebanyak 608 kasus, disusul pneumonia 412 kasus dan gangguan pasca persalinan caesar sebanyak 398 kasus.
Namun pada 2025, pola penyakit mengalami perubahan drastis. Low back pain (nyeri punggung bawah) tercatat 1.223 kasus, anemia 625 kasus, dispepsia 936 kasus, dan neuropati diabetik mencapai 394 kasus.
Menurut Yulia, perubahan tersebut berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat, termasuk kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak seimbang, serta munculnya komplikasi jangka panjang bagi penderita diabetes.
“Kasus non-insulin-dependent diabetes mellitus di 2024 saja sudah 303 kasus, dan kini pada 2025 komplikasinya bertambah. Ini alarm bagi kita semua,” tegasnya.
RSUD dr. Murjani disebut telah memperkuat berbagai layanan, termasuk poli penyakit dalam, poli gizi, layanan rawat jalan kronis, serta skrining rutin untuk pasien berisiko.
“Kami mengajak masyarakat tidak datang ke rumah sakit hanya saat sakit berat. Pencegahan jauh lebih penting, dan itu harus dimulai dari diri sendiri,” tutup Yulia. (and)