Pemkab Kotim Gaungkan Gemarikan, Targetkan Anak dan Keluarga Lebih Sering Konsumsi Ikan
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menggaungkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai langkah strategis membangun generasi sehat dan berkualitas. Program ini dinilai penting untuk mendorong perubahan pola konsumsi masyarakat, khususnya pada anak-anak dan keluarga.
Wakil Bupati Kotim Irawati menegaskan, konsumsi ikan memiliki peran besar dalam mendukung tumbuh kembang anak serta menjaga kesehatan masyarakat secara umum. Karena itu, Gemarikan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi upaya berkelanjutan yang melibatkan banyak pihak.
“Kalau konsumsi ikan sudah menjadi kebiasaan di rumah tangga, maka dampaknya akan langsung terasa pada kesehatan dan kecerdasan anak-anak,” kata Irawati saat kegiatan Gemarikan Kotim 2025, Rabu (17/12/2025).
Ia mengungkapkan, angka konsumsi ikan nasional terus menunjukkan tren positif. Pada 2024, konsumsi ikan nasional mencapai 62,5 kilogram per kapita per tahun. Di Kalimantan Tengah sendiri, konsumsi ikan juga mengalami peningkatan meski masih perlu terus didorong agar merata hingga ke tingkat keluarga.
Pemkab Kotim, lanjutnya, mendorong peningkatan konsumsi ikan melalui berbagai cara, mulai dari edukasi gizi, penyuluhan kepada masyarakat, hingga kegiatan GEMARIKAN yang menyasar kelompok ibu, anak usia dini, dan remaja. Peran keluarga dinilai menjadi kunci utama dalam membentuk kebiasaan makan ikan sejak dini.
Selain itu, Irawati juga menekankan pentingnya kreativitas dalam mengolah ikan agar lebih menarik dan disukai semua kalangan. Menurutnya, ikan tidak harus selalu disajikan dengan cara yang sama, tetapi bisa diolah menjadi berbagai menu sehat dan bernilai ekonomi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi mengatakan, Gemarikan tahun ini mengusung tema Protein Ikan untuk Generasi Emas. Melalui kolaborasi dengan Bunda PAUD Kabupaten, pihaknya berharap pesan gemar makan ikan dapat tersampaikan secara efektif kepada anak-anak dan orang tua.
“Jika budaya makan ikan sudah terbentuk, maka pola hidup sehat akan mengikuti. Ini juga menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi Kotim yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujarnya. (dk)