Ngaku Pegawai Pajak, Pria Ini Ngamuk di Toko Emas PPM Sampit

<p>Pria yang diduga oknum pajak (duduk jaket biru) saat ditanya oleh anggota Polsek Ketapang di lokasi, sebelum dibawa ke Mapolsek Ketapang pada Senin (1/12/2025) . (Foto: Agus) </p>
Pria yang diduga oknum pajak (duduk jaket biru) saat ditanya oleh anggota Polsek Ketapang di lokasi, sebelum dibawa ke Mapolsek Ketapang pada Senin (1/12/2025) . (Foto: Agus)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) mendadak ramai pada Senin (1/12/2025) siang, setelah seorang pria yang mengaku sebagai pegawai Pajak dan lulusan STAN mengamuk di sebuah toko emas. Ia marah karena uang hasil penjualan emas antam 11 gram yang dibawanya justru ditransfer pemilik toko ke rekening orang lain yang diduga penipu.

Peristiwa itu bermula ketika pemilik toko emas, Hartati, menerima pesan dari seseorang melalui Facebook yang menawarkan emas antam seberat 11 gram. Komunikasi kemudian berlanjut ke WhatsApp, di mana orang tersebut mengaku akan mengirimkan seorang tukang ojek yang membawa emas untuk dijual di tokonya.

Namun, sekitar pukul 12.00 WIB, yang datang bukan tukang ojek, melainkan seorang pria yang mengaku pegawai Pajak dan ingin menjual emas antam sesuai tawaran di WhatsApp tersebut. Sebelum transaksi dilakukan, si penjual meminta pembayaran melalui rekening yang sebelumnya telah dikirim oleh orang yang menghubungi Hartati di WhatsApp.

Untuk memastikan, Hartati memperlihatkan nomor rekening yang dikirim oleh orang tak dikenal itu kepada pria yang membawa emas. Menurut Hartati, pria tersebut mengakui bahwa nomor rekening atas nama Wildan itu adalah benar nomor yang akan digunakan.

“Saya tunjukkan nomor rekeningnya, dan dia bilang benar itu nomornya. Jadi saya transfer Rp 25 juta ke rekening Wildan tersebut. Setelah saya transfer, saya kira transaksi selesai,” ujar Hartati kepada media ini.

Namun tidak lama setelah uang ditransfer, pria itu tiba-tiba marah-marah dan menuding bahwa rekening tersebut bukan miliknya. Ia lalu memaksa masuk ke dalam toko dan berusaha mengambil kembali emas yang sudah ia jual.

“Dia bilang tidak kenal dengan orang yang di WhatsApp itu. Waktu saya tanya lagi, dia berubah-ubah jawabannya. Bahkan dia masuk ke dalam toko sambil marah-marah dan membanting kursi. Kami jadi takut dan langsung memanggil polisi,” lanjut Hartati.

Tak lama berselang, petugas Polsek Ketapang tiba di lokasi dan mengamankan pria tersebut. Ia kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Saat dibawa oleh aparat, Pria itu  mengakui bahwa ia terbawa emosi dan meminta maaf atas keributan yang terjadi.

“Iya saya salah, saya minta maaf. Tadi saya emosi,” kata pria yang identitasnya belum diketahui tersebut saat diamankan polisi.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Polsek Ketapang mengenai penyelesaian kasus tersebut. Namun sumber internal menyebutkan bahwa permasalahan antara kedua belah pihak berakhir secara damai. (li)