Motorprix Kotim 2025 Panaskan Persaingan, Ratusan Pembalap Rebut Tiket Final

<p>Para pembalap Motoprix Kotim Road Race 2025 tengah memperebutkan tiket ke final, Sabtu (14/12/2025). (Foto: Apri)</p>
Para pembalap Motoprix Kotim Road Race 2025 tengah memperebutkan tiket ke final, Sabtu (14/12/2025). (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Suasana lintasan balap di Sampit mulai memanas sejak akhir pekan ini. Gelaran Motorprix Kotim Open Road Race 2025 resmi membuka persaingan lewat sesi penyisihan yang digelar Sabtu (13/12/2025). Tahap awal ini menjadi penentu bagi ratusan pembalap yang mengincar tempat di babak final pada Minggu (14/12/2025).

Panitia menyusun seluruh agenda hari pertama khusus untuk kualifikasi. Sebanyak 21 kelas dipertandingkan, dengan masing-masing kelas menyaring pembalap terbaik berdasarkan catatan waktu tercepat.

Ketua panitia pelaksana dari Cipta Mentaya Production, Muhammad Hasbi, menyebut tahapan awal ini krusial karena menentukan komposisi peserta final.

“Semua kelas hari ini kita selesaikan kualifikasinya. Besok sudah langsung final di seluruh kelas,” ujar Hasbi.

Dari data sementara yang dihimpun panitia, jumlah starter yang turun ke lintasan mencapai ratusan. Totalnya diperkirakan menembus angka 460 pembalap, menjadikan event ini salah satu yang terbesar di akhir tahun.

“Jumlah starternya di kisaran 460 orang untuk 21 kelas yang kita buka,” katanya.

Peserta tidak hanya datang dari berbagai kabupaten di Kalimantan Tengah. Event ini juga menarik minat pembalap dari luar daerah, termasuk dari Pulau Jawa dan Sumatera. Kehadiran pembalap nasional bahkan disebut lebih banyak dibandingkan edisi-edisi sebelumnya.

“Se-Kalteng lengkap. Dari luar juga ada, seperti dari Lumajang, Sumatera, dan pembalap nasional,” tutur Hasbi.

Ia mengungkapkan, sedikitnya 12 pembalap nasional ambil bagian dalam ajang kali ini. Angka tersebut melonjak dibandingkan penyelenggaraan beberapa tahun lalu.

“Dulu paling cuma tiga pembalap nasional. Sekarang sampai 12 orang. Karena ini sudah akhir tahun, banyak event lain selesai, jadi mereka ikut ke Sampit,” jelasnya.

Hasbi tak menampik, antusiasme peserta sebenarnya bisa lebih besar. Namun adanya perubahan dan pembatalan jadwal balap di daerah lain membuat sebagian pembalap harus mengatur ulang rencana.

“Persiapan motor itu lama. Ada yang sempat menunggu event lain, seperti Muara Teweh, ternyata batal. Akhirnya mereka tidak sempat ke sini,” ucapnya.

Meski begitu, ia menilai jumlah peserta yang hadir tetap menunjukkan grafik positif dan bahkan melampaui beberapa kejuaraan serupa di wilayah lain.

“Kalau dibandingkan, jumlah starter ini sudah cukup tinggi,” katanya.

Lebih jauh, Hasbi menegaskan Motorprix Kotim tidak semata-mata digelar sebagai ajang adu gengsi. Kejuaraan ini juga difungsikan sebagai sarana pembinaan atlet daerah, khususnya untuk menjaring calon pembalap yang akan dipersiapkan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.

“Ini bagian dari program Kotim untuk melihat dan menyeleksi bibit pembalap pemula. Nantinya mereka bisa diproyeksikan sebagai atlet Kotim di Porprov,” ujarnya.

Pada sesi kualifikasi, setiap kelas diikuti puluhan starter. Dari jumlah tersebut, hanya pembalap dengan catatan waktu terbaik yang berhak melaju ke babak final.

“Ada kelas yang pesertanya 40 sampai 50 orang. Yang lolos hanya 24 tercepat, sisanya gugur,” jelas Hasbi.

Kelas-kelas khusus lokal juga sengaja disiapkan untuk memetakan kemampuan pembalap daerah saat berhadapan dengan sesama rider Kalimantan Tengah, seperti dari Kotim, Seruyan, Kobar, dan Katingan.

“Dari situ kita bisa lihat sejauh mana potensi pembalap lokal bersaing di level regional,” katanya.

Meski regulasi Porprov membuka peluang perpindahan atlet antarkabupaten di Kalteng, Hasbi menegaskan Kotim tetap mengedepankan pembalap putra daerah.

“Kita harus punya pembalap sendiri. Lokal tetap jadi prioritas,” tegasnya.

Ia berharap kehadiran pembalap nasional juga menjadi ajang belajar bagi pembalap muda daerah, baik dari sisi teknik maupun strategi balap.

“Mereka bisa melihat langsung bagaimana pembalap nasional bermain, mulai dari teknik sampai setelan motor. Itu pengalaman yang sangat berharga,” pungkas Hasbi. (ri)