Meski Jualannya Diduga Penyebab Balita Keracunan, Pedagang Masih Berjualan

Meski Jualannya Diduga Penyebab Balita Keracunan, Pedagang Masih Berjualan
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Satu keluarga di Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus menjalani perawatan intensif setelah diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi jajanan yang dibeli dari pedagang kaki lima di kawasan Simpang Sebabi. Tragisnya, seorang balita berusia satu tahun meninggal dunia, sementara empat anggota keluarga lainnya masih dirawat di RSUD dr. Murjani Sampit.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam, 5 Desember 2025. Keluarga ini diketahui membeli jajanan berupa es teler dan roti bakar dari pedagang yang berjualan di kawasan Simpang Sebabi. Namun, pada Sabtu dini hari, seluruh anggota keluarga mulai merasakan gejala seperti diare, muntah-muntah, dan tubuh melemah.

“Mereka minum es teler dan roti bakar Jumat malam. Sabtu subuh diare dan muntah. Minggu pagi dibawa ke Puskesmas Ranap di Sebabi kemudian dirujuk ke RSUD Murjani Sampit dan Minggu sore masuk UGD,” ujar dr. Iman, Sp.Ok, Kepala Bidang Pelayanan Medik mewakili Plt Direktur RSUD dr. Murjani Sampit, dr. Yulia Nofiany saat dikonfirmasi. Senin (8/12/2025). 

Dari seluruh korban, yang paling parah adalah Shazia, balita berusia 1 tahun. Ia meninggal dunia pada Senin subuh di ruang IGD RSUD dr. Murjani. Sementara kakaknya, Nur Azmya (6 tahun), masih menjalani perawatan intensif di ruang perawatan anak.

“Senin subuh tadi atas nama Shazia, balita berusia 1 tahun, meninggal dunia di IGD. Sementara Nur Azmya masih dirawat di ruang anak. Kedua orang tuanya saat ini masih dirawat di  Sebabi,” jelas dr. Iman.

Selain kedua balita tersebut, tiga anggota keluarga lainnya juga menjadi korban, yakni Ajudin (kakek), Fatmawati (nenek), dan Habibah, bibi korban yang sedang hamil. Ketiganya dirawat di RSUD dr. Murjani, meski kondisi Ajudin hanya memerlukan perawatan sehari di IGD.

“Mereka ini satu keluarga. Dua anak (salah satunya meninggal), bibinya, kakek, dan nenek yang dibawa ke RS. Sementara orang tua kedua balita masih dirawat di Sebabi. Ajudin hanya dirawat sehari di IGD,” tambahnya.

Sementara itu, Habibah, yang tengah hamil, dilaporkan mengalami kondisi inpartu dan kini masih menjalani perawatan di ruang obgyn RSUD dr. Murjani.

“Tadi pagi informasi dari IGD, dr. Marlina saat bertugas menerima satu keluarga pasien, dan yang sedang hamil atas nama Habibah mengalami inpartu. Saat ini masih dirawat inap,” ujar Iman.

Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih menunggu pemeriksaan lanjutan. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, pedagang yang menjual jajanan tersebut diduga masih berjualan di lokasi yang sama meski peristiwa ini sudah terjadi. (li)