Menatap 2026, RSUD dr. Murjani Pasang Target Pendapatan Fantastis Rp 149,4 Miliar dari Sektor BLUD

<p>Plt Direktur RSUD dr. Murjani, dr. Yulia Nofiany. (Foto : Dok Apri)</p>
Plt Direktur RSUD dr. Murjani, dr. Yulia Nofiany. (Foto : Dok Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani, atau yang akrab disebut RSDM, menetapkan standar baru dalam kemandirian finansial dan optimalisasi layanan kesehatan. Dalam paparan strategi terbarunya, Plt Direktur RSUD dr. Murjani, dr. Yulia Nofiany, secara resmi mengungkapkan target pendapatan rumah sakit untuk tahun anggaran 2026 yang menyentuh angka fantastis.

​Berdasarkan data presentasi yang ditampilkan, RSDM menargetkan pendapatan sebesar Rp 149.428.000.000 (Seratus empat puluh sembilan miliar, empat ratus dua puluh delapan juta rupiah). Angka ini diproyeksikan bersumber murni dari pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

​Dalam keterangannya, dr. Yulia Nofiany menegaskan bahwa penetapan angka ini bukan sekadar hitungan matematis di atas kertas, melainkan manifestasi dari komitmen rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Target Rp 149,4 miliar ini adalah bentuk optimisme kami. Sebagai BLUD, RSUD dr. Murjani memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Artinya, pendapatan yang masuk akan berputar kembali menjadi peningkatan fasilitas, obat-obatan, dan kenyamanan pasien,” ujar dr. Yulia, Selasa (2/12/2025).

​Target ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan dan kepercayaan manajemen terhadap potensi rumah sakit sebagai pusat rujukan utama di wilayah Kotawaringin Timur dan sekitarnya.

​Mencapai angka hampir Rp 150 miliar tentu bukan pekerjaan mudah. Dr. Yulia menjelaskan bahwa strategi utama untuk mencapai target tersebut bukanlah dengan menaikkan tarif semena-mena, melainkan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi layanan.

​Beberapa langkah strategis yang tersirat dari target besar ini meliputi,

​Penambahan Fasilitas Medis: Memastikan alat kesehatan canggih tersedia sehingga pasien tidak perlu dirujuk ke luar daerah.

Efisiensi Operasional: Mengurangi kebocoran anggaran dan memaksimalkan setiap lini pendapatan BLUD.

Peningkatan Kepercayaan Publik: Menjadikan RSDM sebagai pilihan utama berobat karena kualitas, bukan keterpaksaan.

​Label “SUMBER BLUD” yang tertera jelas di bawah angka target pendapatan memiliki makna krusial. Ini menandakan bahwa RSUD dr. Murjani berupaya mengurangi ketergantungan pada subsidi APBD murni untuk biaya operasionalnya. 

Dengan pendapatan mandiri sebesar Rp 149,4 miliar, rumah sakit diharapkan mampu membiayai operasionalnya sendiri secara lebih lincah dan responsif terhadap kebutuhan mendesak pasien.

​”Tahun 2026 akan menjadi tahun pembuktian bagi kami. Dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel, kami yakin target pendapatan ini bisa tercapai, dan yang paling penting, masyarakat bisa merasakan dampak langsungnya berupa pelayanan yang cepat, ramah, dan modern,” pungkas dr. Yulia Nofiany.

Angka Rp 149.428.000.000 ini kini menjadi benchmark baru bagi manajemen RSUD dr. Murjani untuk berlari lebih kencang dalam membenahi dan memajukan sektor kesehatan di Bumi Habaring Hurung. (and)