Komplikasi Diabetes dan Penyakit Ginjal Meningkat, RSUD Murjani Ajak Masyarakat Tingkatkan Pemeriksaan Rutin

<p>Pelayanan pasien di RSUD dr Murjani Sampit. (Foto : Ist)</p>
Pelayanan pasien di RSUD dr Murjani Sampit. (Foto : Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Plt Direktur RSUD dr. Murjani Sampit, dr. Yulia Nofiany, menegaskan perlunya kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit kronis yang terus meningkat. Berdasarkan data rumah sakit hingga September 2025, beberapa penyakit komplikatif seperti neuropati diabetik, gagal jantung, dan penyakit ginjal stadium lima menjadi kasus yang sering ditangani tenaga medis.

“Neuropati diabetik mencapai 394 kasus dan penyakit ginjal stadium lima hingga 258 kasus. Ini menunjukkan bahwa banyak pasien datang dalam kondisi sudah berat. Padahal diabetes dan masalah ginjal dapat dikontrol sejak awal bila rutin diperiksa,” ujar Yulia, Jumat (5/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa pola kasus pada 2024 sebenarnya sudah memberi tanda. Pada tahun tersebut terdapat 303 kasus diabetes tipe 2 dengan komplikasi sirkulasi perifer, namun sebagian pasien tidak melakukan kontrol lanjutan secara teratur. Kondisi tersebut kemudian berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius pada 2025.

“Kalau tidak dikontrol, diabetes bisa menyerang saraf, ginjal, bahkan memicu gagal jantung. Tahun ini saja kami menangani 267 kasus gagal jantung kongestif. Ini bukan angka kecil,” jelasnya.

Yulia menekankan pentingnya pemeriksaan rutin bagi masyarakat berisiko, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal. Ia juga menyoroti bahwa hipertensi sebagai penyakit terbanyak 2025 dengan 1.380 kasus dapat menjadi pemicu kerusakan organ jika dibiarkan.

“Hipertensi itu sering dianggap sepele. Tapi justru menjadi pintu masuk berbagai penyakit kronis, terutama jantung dan ginjal. Kami mengajak masyarakat, jangan tunggu gejala berat,” ucapnya.

RSUD dr. Murjani terus meningkatkan edukasi melalui poli penyakit dalam, klinik diabetes, hingga layanan diet terapi bagi pasien rawat jalan. Rumah sakit juga memperkuat pemeriksaan laboratorium untuk deteksi dini komplikasi.

“Mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati. Kami berharap masyarakat lebih peduli, apalagi tren penyakit sekarang semakin mengarah ke penyakit kronis,” tutup Yulia. (and)