Komisi I Desak Aparat Usut Tuntas Kasus Penemuan Granat di Barak

<p>Sekretaris Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Abadi saat diwawancarai. (Foto: Apri) </p>
Sekretaris Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Abadi saat diwawancarai. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Sekretaris Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Abadi, mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas temuan granat di sebuah barak di wilayah Mentawa Baru Ketapang Sampit. Ia menilai temuan bahan peledak ini sangat mengkhawatirkan dan harus ditindak secara serius.

Abadi menegaskan pentingnya mengungkap motif di balik keberadaan granat tersebut. “Cari tahu apa motifnya, dari mana barang itu berasal, dan siapa perakitnya. Ini sangat berbahaya jika sampai digunakan,” ujar Ketua Fraksi PKB itu, Selasa (2/12/2025).

Menurutnya, granat memiliki daya ledak besar yang dapat menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan warga. Ia bersyukur benda tersebut ditemukan sebelum sempat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ia juga meminta aparat lebih intens melakukan razia di barak-barak maupun tempat tinggal sejenis untuk mencegah adanya penyimpanan senjata atau benda berbahaya lainnya. “Pengawasan harus diperketat agar kejadian serupa tidak terulang,” lanjutnya.

Sebelumnya, warga di sekitar barak di Jalan Kembali, Kelurahan Ketapang, sempat dibuat tegang setelah menemukan benda yang diduga granat. Polsek Ketapang langsung melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan situasi benar-benar aman.

Dalam penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang mencurigakan lainnya. Kapolsek Ketapang, AKP Anis, mengungkapkan pihaknya menyita lemari rak plastik serta beberapa senjata tajam kecil dari dalam barak tersebut. “Semua barang itu sudah kami amankan,” tuturnya.

Penyelidikan masih berlangsung, termasuk menelusuri kemungkinan kaitan temuan tersebut dengan aktivitas ilegal tertentu. Identitas penghuni terakhir barak juga telah terungkap, yakni seorang wiraswasta yang diketahui telah meninggal dunia.

Hingga kini, polisi masih berkoordinasi dengan Brimob untuk memastikan tingkat bahaya dan jenis dari benda yang ditemukan. Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor apabila menemukan barang mencurigakan di lingkungan sekitar. (ri)