Ketua PWI Kalteng Ajak Wartawan Jaga Integritas
TINTABORNEO.COM, Palangka Raya – Kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 23 yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berlangsung selama dua hari, sejak 12-13 Desember 2025 resmi ditutup pada Sabtu (13/12/2025).
Koordinator Penguji UKW, Pahit Narotama menyampaikan bahwa dari total 24 peserta yang terdaftar, sebanyak 19 wartawan dinyatakan kompeten. Sementara itu, beberapa peserta lainnya belum dapat menyelesaikan ujian karena alasan kesehatan dan kendala teknis lainnya.
Dalam sambutannya pada penutupan kegiatan, Ketua PWI Kalteng, M. Zainal mengapresiasi seluruh peserta yang telah mengikuti UKW dengan sungguh-sungguh. Ia menegaskan bahwa UKW merupakan bagian penting dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme wartawan.
“Bagi yang lulus, jangan jumawa. Sementara bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati karena masih ada kesempatan di UKW berikutnya,” ujarnya.
Zainal mengungkapkan, selama dua hari pelaksanaan ujian, para peserta tentu merasakan berbagai dinamika dan tekanan, bahkan tidak menutup kemungkinan mengalami stres. Namun, menurutnya, proses tersebut merupakan bagian dari pembentukan profesionalisme wartawan.
“UKW ini menjadi modal awal bagi wartawan untuk bekerja secara profesional, sekaligus membedakan wartawan yang kompeten dengan mereka yang belum memiliki sertifikasi atau masih dianggap abal-abal,” tegasnya.
Ia juga berpesan kepada peserta yang telah dinyatakan kompeten agar senantiasa menjaga nama baik profesi wartawan dengan berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di lapangan.
Sementara itu, perwakilan peserta menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti UKW. Secara umum, mereka menilai ujian tersebut memberikan manfaat besar, khususnya dalam memperdalam pemahaman tentang praktik jurnalistik yang benar, berintegritas, dan bertanggung jawab.
UKW ini tidak hanya membuka wawasan untuk menjadi wartawan yang tidak hanya terampil, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan integritas. Sehingga wartawan tidak dipandang miring di tengah masyarakat. (ari)