Ketua DPRD Kotim Ingatkan Alarm Bahaya, Jaringan Teroris Kini Membidik Anak Lewat Dunia Maya

<p>Ketua DPRD Kotim, Rimbun saat diwawancarai, belum lama ini. (Dok: Apri) </p>
Ketua DPRD Kotim, Rimbun saat diwawancarai, belum lama ini. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rimbun, menegaskan pentingnya kewaspadaan ekstra dari semua pihak setelah muncul temuan bahwa jaringan terorisme mulai menyasar anak-anak melalui ruang digital. Ia menyebut ancaman ini sebagai alarm bahaya yang tidak boleh diabaikan.

‎Peringatan itu disampaikan setelah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri merilis data mengejutkan: sedikitnya 110 anak berusia 10–18 tahun diduga telah direkrut oleh kelompok teroris yang tersebar di 23 provinsi di Indonesia.

‎“Anak-anak kita harus dijaga betul. Ini ancaman nyata, dan jika dibiarkan, merusak masa depan mereka dan bangsa ini,” kata Rimbun di Sampit, Jumat (12/12/2025).

‎Menurutnya, pola perekrutan baru ini perlu mendapatkan perhatian serius. Jaringan teroris memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyasar anak-anak melalui media sosial, game online, dan ruang digital lainnya. Strategi itu dianggap berbahaya karena menyerang kelompok yang paling mudah terpengaruh.

‎Rimbun menilai, pencegahan terhadap radikalisme harus dilakukan secara terstruktur dan masif, sebagaimana upaya memerangi peredaran narkoba. Ia meminta kerja sama lintas sektor pemerintah daerah, aparat vertikal, tokoh masyarakat, hingga keluarga untuk bersama-sama mencegah paparan buruk tersebut.

‎“Sama seperti kita berperang melawan narkoba, isu ini juga memerlukan langkah bersama. Semua elemen harus saling mengingatkan,” ujarnya.

‎Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam memantau aktivitas anak, terutama di dunia maya yang rentan menjadi tempat penyebaran paham radikal. Menurutnya, pengawasan orang tua adalah benteng pertama untuk mencegah anak terjebak dalam pengaruh kelompok teror.

‎Rimbun juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing serta memperkuat komitmen menjaga keutuhan negara.

‎“Kita sebagai warga negara harus memastikan daerah ini tetap aman dan kondusif. Jangan biarkan paham teror berkembang dan merusak generasi kita,” pungkasnya. (ri)