Faktor Kesehatan, 1 CJH Kotim Dipastikan Batal Berhaji 2026

<p>Kakbah di Tanah Suci Mekkah, menjadi salah satu tempat tujuan impian umat Muslim di seluruh dunia. (Laman Harmainku.com )</p>
Kakbah di Tanah Suci Mekkah, menjadi salah satu tempat tujuan impian umat Muslim di seluruh dunia. (Laman Harmainku.com )
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Faktor kesehatan menjadi penyebab satu orang Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dipastikan batal berangkat pada musim haji 2026. Keputusan tersebut diambil setelah hasil pemeriksaan menyatakan salah satu jemaah tidak memenuhi syarat istithaah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, mengatakan CJH yang batal berangkat merupakan pasangan suami istri. Dari hasil pemeriksaan kesehatan, sang suami dinyatakan istithaah, sementara istrinya tidak.

“Informasi yang kami terima, itu jemaah yang tahun lalu memang batal berangkat. Suaminya istithaah, istrinya tidak istithaah,” ujar Nugroho, Kamis (18/12/2025).

Ia mengungkapkan, calon jemaah haji yang tidak istithaah tersebut didiagnosis menderita gagal ginjal kronis stadium 5 dengan kondisi medis cukup berat.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan hemoglobin 5 dan kreatinin 12,” jelasnya.

Menurut Nugroho, pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada November lalu, pihak Dinkes Kotim telah memberikan edukasi dan menyarankan yang bersangkutan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Namun, saran tersebut tidak diindahkan.

“Yang bersangkutan tidak bersedia konsultasi ke dokter penyakit dalam dan juga menolak dilakukan hemodialisa,” tambahnya.

Terkait penetapan status istithaah, Nugroho menegaskan bahwa penilaian kesehatan calon jemaah haji memiliki standar yang harus dipenuhi dan tidak dapat dipaksakan.

“Untuk istithaah itu ada ketentuan dan standarnya. Kami tidak bisa memaksakan,” tegasnya.

Dengan kondisi tersebut, Dinkes Kotim memastikan pembatalan keberangkatan CJH dilakukan demi keselamatan dan kesehatan jemaah yang bersangkutan. (ah)