Dua Desa di Kotim Dilanda Banjir

<p>Kondisi banjir di Desa Tumbang Mujam, Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotim, pada Senin (1/12/2025) lalu. (Foto: Ist)</p>
Kondisi banjir di Desa Tumbang Mujam, Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotim, pada Senin (1/12/2025) lalu. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Banjir melanda dua desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada akhir November hingga awal Desember 2025. BPBD Kotim memastikan bahwa kondisi di lapangan kini berangsur pulih, baik di Desa Rantau Suang, Kecamatan Telaga Antang, maupun di Desa Tumbang Mujam, Kecamatan Tualan Hulu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, menerangkan bahwa banjir di Desa Rantau Suang dipicu curah hujan yang berlangsung dalam durasi panjang. 

“Hujan turun selama kurang lebih 11 jam, mulai 1 Desember dini hari hingga siang 2 Desember. Akibatnya, 56 rumah terdampak dengan total sekitar 150 jiwa,” ujarnya, Rabu (3/12/2025). 

Kenaikan air di desa tersebut sempat mencapai 1 hingga 1,5 meter dari permukaan tanah. Air juga memasuki rumah warga dengan ketinggian 20–40 sentimeter. Meski terdampak genangan, akses menuju desa masih dapat ditembus melalui jalur darat maupun sungai. 

“Ada lima ekor ternak babi yang mati. Selain itu, desa ini belum memiliki aliran listrik dan akses internet sangat terbatas,” jelasnya.

Banjir yang berlangsung sejak 1 Desember akhirnya surut pada malam 2 Desember. Multazam menyebut kondisi pada 3 Desember sudah kembali normal. 

“Pagi ini wilayah Rantau Suang dalam keadaan aman dan tidak ada lagi genangan berarti,” katanya.

Di Tumbang Mujam, banjir terjadi karena tingginya curah hujan di daerah hulu. Catatan telemetri Balai Wilayah Sungai Kalimantan II menunjukkan intensitas hujan 126,5 mm pada 29 November. 

“Limpasan air dari hulu membuat sebagian wilayah Tumbang Mujam tergenang pada 1 dan 2 Desember. Namun situasinya tetap terkendali,” ungkapnya.

Menurut BPBD, pantauan pada hari kedua menunjukkan adanya penurunan ketinggian air di patok banjir Tumbang Mujam. Perangkat desa juga mengirimkan dokumentasi visual yang mengonfirmasi penyusutan genangan. (ri)