Dari Sumatra ke Kalimantan? BKSDA Pastikan Bunga Bangkai Misterius Ini Hewittii, Bukan Titanum
TINTABORNEO.COM, Sampit – Misteri kemunculan bunga bangkai raksasa di areal perkebunan PT Mustika Sembuluh 3, wilayah Kotawaringin Timur Seruyan, akhirnya mulai terungkap. Setelah sempat menghebohkan pekerja kebun dan publik karena diduga sebagai Amorphophallus titanum bunga raksasa yang identik dengan hutan Sumatra hasil verifikasi ahli justru menunjukkan fakta berbeda.
Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, menegaskan bahwa bunga tersebut bukan Titan Arum, melainkan Amorphophallus hewittii, spesies endemik Kalimantan yang tak kalah langka.
“Berdasarkan keterangan ahli botani Randy, bunga bangkai yang ditemukan itu Amorphophallus hewittii. Kalau titanum endemik Sumatra, sedangkan hewittii adalah endemik Kalimantan. Kemunculannya di alam liar tergolong langka,” ujar Muriansyah, Kamis (11/12/2025).
Ia menjelaskan, kedua spesies raksasa ini memang memiliki bentuk dan ukuran hampir serupa sehingga sering membingungkan orang awam. Namun dari segi warna, Titan Arum cenderung merah mencolok, sementara Hewittii terlihat lebih kekuningan.
“Bentuknya yang unik sering jadi incaran kolektor. Meski begitu, menurut Permen 106 Tahun 2022, Amorphophallus hewittii tidak termasuk flora dilindungi,” tambahnya.
Muriansyah menyampaikan permohonan maaf terkait kesalahan informasi awal yang sempat menyebut bunga itu sebagai Amorphophallus titanum. Ia mengakui hal tersebut terjadi karena keterbatasan pengalaman serta jarangnya spesies ini ditemukan di Kalimantan Tengah.
“Setelah dicari tahu lagi melalui ahli botani, barulah dipastikan bahwa ini Amorphophallus hewittii. Kami jarang sekali menemukannya di wilayah kami, jadi wajar kalau sebelumnya terjadi kekeliruan,” jelasnya.
Pada Selasa (9/12/2025), BKSDA bersama pihak perusahaan melakukan observasi lapangan. Dua bunga ditemukan dalam kondisi mekar, meski salah satunya mulai layu. Tak jauh dari titik itu, sekitar enam anakan juga terlihat tumbuh alami di dalam areal HGU.
“Pihak perusahaan memastikan mereka tidak pernah menanamnya. Tanaman ini tumbuh alami,” ucap Muriansyah.
Kemunculan bunga raksasa ini semakin menimbulkan pertanyaan besar mengenai asal bibitnya. Meski demikian, dugaan sementara mengarah pada kemungkinan tumbuh secara alami karena adanya kondisi mikrohabitat yang mendukung.
Pihak perusahaan melalui bidang konservasi (HCV) telah memasang pembatas, memberi sosialisasi kepada karyawan, dan melakukan pemantauan harian untuk memastikan keberadaan tanaman tersebut tidak terganggu. Mereka juga berencana memasang spanduk informasi agar tidak ada yang mengambil atau merusak bunga itu.
Selain observasi bunga bangkai, BKSDA Resort Sampit melaksanakan penanaman pohon bersama manajemen perusahaan, guru, dan murid SMA Bina Bangsa di areal HCV. Kegiatan sosialisasi mengenai satwa dilindungi serta edukasi tentang buaya juga diberikan kepada 138 siswa.
Fenomena munculnya Amorphophallus hewittii di tengah kebun sawit ini menjadi pengingat bahwa Kalimantan masih menyimpan banyak misteri alam yang belum sepenuhnya terungkap. (ah)