Warga Selatan Diimbau Waspada saat Musim Pasang, Buaya Diketahui Kerap Muncul
TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Wahito Fajriannor, mengingatkan masyarakat di wilayah selatan untuk waspada terhadap kemunculan predator air, terutama buaya, saat air pasang dan banjir mulai melanda sejumlah daerah. Kondisi tersebut mulai terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kecamatan Samuda, Teluk Sampit, hingga Mentaya Seberang.
“Air pasang sekarang sudah cukup tinggi dan mulai menyebabkan banjir di beberapa lokasi. Masyarakat harus hati-hati, karena dulu pernah kejadian di Samuda Kota, ada buaya besar masuk ke halaman rumah warga ketika air sedang pasang,” ujar Fajrin, Kamis (13/11/2025).
Ia menyebutkan, bahaya terbesar biasanya terjadi pada malam hari, saat jarak pandang terbatas dan banyak warga masih beraktivitas di luar rumah.
“Kalau siang, kita bisa lebih waspada karena pandangan jelas. Tapi kalau malam, apalagi anak-anak masih sering keluar rumah, itu sangat berisiko. Predator bisa muncul tanpa disadari,” katanya.
Menurut Fajrin, persebaran buaya kini semakin luas dan tidak hanya terbatas di sekitar Samuda, tetapi juga menjangkau wilayah Teluk Sampit. Ia menilai kondisi tersebut perlu diwaspadai serius, terutama ketika pasang dan banjir terjadi bersamaan.
“Saat air naik, buaya bisa berpindah dari sungai besar ke anak sungai, bahkan ke pemukiman. Ini sudah beberapa kali terjadi, dan bisa terulang lagi bila warga tidak hati-hati,” tegasnya.
Selain faktor predator, Fajrin juga menyoroti pendangkalan sungai dan penyumbatan drainase di wilayah selatan yang memperparah genangan air.
“Kalau hujan deras disertai pasang, sementara saluran air tersumbat, banjir tidak bisa dihindari. Air yang meluap bisa membawa hewan liar masuk ke sekitar rumah warga,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di tepi sungai pada malam hari, serta segera melapor kepada pihak berwenang bila melihat kemunculan buaya.
“Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan anggap sepele, karena predator bisa muncul sewaktu-waktu,” pesannya.
Fajrin juga meminta pemerintah daerah melalui instansi teknis melakukan normalisasi sungai dan pembersihan saluran air secara berkala guna mengurangi risiko banjir sekaligus mencegah masuknya hewan liar ke permukiman.
“Kalau aliran sungai lancar, air cepat surut dan buaya tidak mudah naik ke darat. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” pungkasnya. (ri)