Si PeBeJe, Inovasi Digital dari Kotim yang Curi Perhatian Nasional
TINTABORNEO.COM, Sampit – Inovasi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam sistem pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik kini menjadi sorotan di tingkat nasional. Aplikasi yang diberi nama Si PeBeJe (Sistem Pengadaan Barang/Jasa Elektronik) bukan hanya mempermudah proses pengadaan di daerah, tapi juga dinilai mampu menginspirasi daerah lain di Indonesia.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kotim, Yephi Hartady Periyanto, mengungkapkan, penghargaan yang diterima pemerintah daerah baru-baru ini merupakan bentuk apresiasi atas keberanian berinovasi di tengah keterbatasan.
“Kami tidak merasa yang terbaik atau terbesar. Namun penghargaan ini menunjukkan bahwa inisiatif dan kerja keras untuk berinovasi itu dihargai,” kata Yephi, Kamis (13/11/2025).
Diluncurkan pada akhir 2023, Si PeBeJe dirancang untuk menghadirkan sistem pengadaan yang transparan, efisien, dan berbasis digital hingga ke tingkat desa. Melalui aplikasi ini, setiap organisasi perangkat daerah bisa memilih sendiri pejabat pengadaan dari daftar yang tersedia di etalase elektronik, berbeda dari sistem lama yang cenderung kaku dan terbatas.
Menurut Yephi, terobosan ini memberi ruang lebih luas bagi efisiensi dan akuntabilitas dalam setiap proses pengadaan. “Sekarang semua bisa lebih terbuka. Prosesnya juga jauh lebih cepat dan akurat,” ujarnya.
Keberhasilan ini membuat Kotim dilirik oleh pemerintah pusat. Yephi bahkan diundang menjadi narasumber dalam Virtual Expo SDM dan Kelembagaan PBJ Tahun 2025 yang digelar secara nasional pada 7–28 Oktober lalu. Pada acara penutupan, 28 Oktober 2025, Pemkab Kotim menerima penghargaan atas inisiatif digital tersebut.
Inovasi Si PeBeJe dinilai sejalan dengan semangat Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan transparansi pemerintahan.
Yephi berharap langkah kecil yang diambil Kotim ini bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah lain.“Yang penting punya keberanian untuk mulai. Inovasi tidak harus besar, yang terpenting memberi manfaat nyata,” pungkasnya. (dk)