Shalahuddin: Penyusunan APBD Harus Terukur dan Sesuai Kebutuhan Masyarakat

<p>Bupati Shalahuddin menyampaikan penegasan lima prioritas pembangunan saat Rapat Paripurna. (Foto: Ist)</p>
Bupati Shalahuddin menyampaikan penegasan lima prioritas pembangunan saat Rapat Paripurna. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Muara Teweh – Bupati Barito Utara H. Shalahuddin menegaskan bahwa penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 harus mengacu pada lima prioritas pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024–2026. Pesan tersebut disampaikan dalam pidato pengantar Raperda APBD 2026 pada Rapat Paripurna I Masa Sidang I, Kamis (20/11/2025).

Adapun lima prioritas tersebut meliputi penguatan infrastruktur dan energi, peningkatan pendidikan dan kesehatan, pengembangan ekonomi masyarakat, penguatan sektor sosial, budaya, pariwisata, dan lingkungan hidup, serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Bupati menegaskan bahwa kelima prioritas itu harus menjadi rujukan seluruh perangkat daerah dalam menyusun program dan anggaran.

“APBD 2026 harus dibangun di atas lima pilar prioritas ini agar arah pembangunan daerah lebih terukur,” ujar Shalahuddin.

Ia menekankan bahwa penyusunan anggaran tidak boleh dilakukan tanpa relevansi yang jelas. Setiap program harus bermuara pada prioritas pembangunan agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat. Menurutnya, perencanaan yang tidak terarah hanya akan menghamburkan sumber daya tanpa memberikan dampak signifikan.

Bupati juga menyoroti pentingnya sinkronisasi kebijakan daerah dengan kebijakan nasional dan provinsi. Hal tersebut dinilai penting agar pelaksanaan APBD dapat berjalan efektif dan menghasilkan pembangunan yang terintegrasi di berbagai sektor.

Dalam sambutannya, Shalahuddin menyebut APBD 2026 sebagai instrumen utama untuk mendorong percepatan pembangunan. Oleh karena itu, proses penyusunan harus dilakukan secara akurat, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kemajuan daerah.

“Kami ingin APBD 2026 menjadi instrumen pembangunan yang kuat, terarah, dan berpijak pada lima prioritas utama daerah. Dengan patokan tersebut, kita bisa mempercepat kemajuan Barito Utara,” ujarnya. (li)