Road Race di Taman Kota Sampit Jadi Ajang Pembinaan Atlet Porprov 2026
TINTABORNEO.COM, Sampit – Ajang Road Race yang akan digelar pada 13-14 Desember 2025 di kawasan Taman Kota Sampit bukan sekadar hiburan otomotif, melainkan bagian dari upaya pembinaan dan penjaringan atlet muda menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) 2026.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Angga Aditya Nugraha, mengatakan event ini menjadi wadah penting untuk menyiapkan atlet balap potensial sejak dini. Saat ini, Kotim mengalami kekurangan pembalap muda, terutama di bawah usia 18 tahun.
“Banyak anak-anak yang memiliki potensi, tapi belum punya ruang untuk berkembang. Event seperti ini menjadi ajang pembinaan agar mereka bisa naik kelas ke tingkat provinsi bahkan nasional,” ujarnya, Senin (10/11/2025).
Angga menegaskan bahwa pelaksanaan road race telah melalui tahapan perencanaan panjang. Penjadwalan dilakukan setelah koordinasi dengan IMI Kalteng dan berbagai pihak terkait. “Keputusan akhir ditetapkan Oktober lalu, dan disepakati berlangsung pertengahan Desember 2025. Bulan November dihindari karena bertepatan dengan dua agenda besar di Kotim,” jelasnya.
Terkait lokasi balapan yang berada di kawasan Taman Kota, Angga memastikan semua prosedur koordinasi sudah ditempuh. Pihak IMI Kotim telah bersurat ke rumah sakit, gereja, dan pelaku usaha di sekitar area kegiatan untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu aktivitas mereka.
“Kami sudah koordinasi langsung. Jalur ambulans tetap dibuka dan kegiatan ibadah tidak terganggu. Kami pastikan semua berjalan tertib dan aman,” tegasnya.
Event ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, pedagang di sekitar area mendapat keuntungan tanpa pungutan tambahan, dan penjualan tiket turut memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah. Hingga yang paling terasa adalah jalan di area balap akan diperbaiki diaspal.
Karena event road race di Sampit menjadi salah satu yang dinanti masyarakat bahkan dari luar daerah hingga dari Kalimantan Barat, para peserta sangat antusias menyambut event tersebut.
“Bagi kami, ini bukan sekadar balapan, tapi bagian dari pembinaan dan menumbuhkan ekonomi daerah. Masyarakat berharap event ini bisa digelar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Angga mengungkapkan dalam mengobati rasa keinginan balap para atlet IMI Kotim juga rutin menggelar latihan bersama komunitas motor setiap dua bulan sekali di area Dinas Perhubungan. Namun, tanpa kompetisi resmi, pembinaan atlet sulit mencapai hasil maksimal.
“Dengan event resmi seperti ini, semangat para atlet meningkat dan mereka bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ungkapnya.
Ia berharap pembangunan sirkuit balap yang sempat tertunda sejak 2020 dapat kembali dilanjutkan oleh pemerintah daerah, agar Kotim memiliki fasilitas permanen untuk pembinaan dan penyelenggaraan event otomotif.
“Kalau sirkuit itu jadi, pembinaan bisa lebih maksimal dan event bisa lebih sering digelar. Ini investasi jangka panjang untuk kemajuan olahraga otomotif Kotim,” pungkasnya. (ri)