Realisasi Bantuan Pangan Presiden di Kotim Capai 40 Persen, Distribusi Ditargetkan Rampung Pertengahan Desember
TINTABORNEO.COM, Sampit – Penyaluran bantuan pangan Presiden RI di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menunjukkan progres signifikan. Hingga akhir November 2025, distribusi bantuan tercatat sudah mencapai sekitar 35-40 persen dari total penerima.
Kepala Bulog Cabang Kotim, Muhammad Azwar Fuad, mengatakan bantuan ini merupakan program nasional yang disalurkan serentak di Kalimantan Tengah melalui koordinasi Pemerintah Provinsi bersama Gubernur Kalteng.
“Jumlah penerima di Kotim sebanyak 17.024 kepala keluarga. Saat ini distribusi sudah berjalan dan beberapa kecamatan sudah selesai, terutama wilayah hulu seperti Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu, sampai Baamang,” kata Azwar, Sabtu (22/11/2025).
Ia memastikan penyaluran akan terus dilanjutkan ke wilayah perkotaan dan pesisir hingga target rampung pada pertengahan Desember mendatang.
Setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan jatah untuk dua bulan, berupa beras 20 kilogram, minyak goreng 4 liter
“Per bulannya 10 kilo beras dan 2 liter minyak. Jadi total dua bulan penerima mendapatkan 20 kilogram beras dan 4 liter minyak,” jelasnya.
Selain bantuan pangan Presiden, Bulog juga menangani distribusi paket subsidi pangan dari program Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran. Pada tahap kedua ini, alokasi bantuan untuk Kotim mencapai 23.000 paket.
Dalam launching distribusi di halaman Kantor Bupati Kotim, sebanyak 500 paket diserahkan kepada warga sebagai simbolis. Isi paket tersebut meliputi beras premium 5 kilogram, gula 1 kilogram, ninyak goreng 2 liter
Paket tersebut semestinya ditebus Rp15.000 per unit, namun sesuai arahan gubernur, untuk penyaluran perdana paket ini diberikan gratis kepada masyarakat.
Azwar menyebut kedua prgram ini sangat strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru, saat permintaan pasar biasanya meningkat tajam.
“Biasanya harga sembako naik karena momentum Nataru dan masa paceklik. Dengan bantuan besar-besaran ini, permintaan pasar otomatis turun sehingga tekanan harga bisa dikendalikan,” ujarnya.
Bulog mencatat, untuk Kotim disiapkan sekitar 340 ton beras untuk program bantuan Presiden dan hampir 70 ton beras untuk paket bantuan provinsi.
Penyaluran berikutnya akan bergerak ke beberapa wilayah seperti Cempaga Hulu, Cempaga, wilayah kota, kemudian hilir meliputi Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Seranau, dan Pulau Hanaut.
“Sekarang realisasinya sudah 35-40 persen. Ssanya terus kita distribusikan sampai seluruh kecamatan selesai menerima,” pungkas Azwar.
Program ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir tahun untuk memastikan masyarakat rentan tetap terpenuhi kebutuhan pangannya di tengah fluktuasi harga pasar. (dk)