Pemkab Kotim Optimistis Rencana Investasi Smelter Terus Berprogres

<p>Plt Asisten II Sekretariat Daerah Kotim, Rody Kamislam saat diwawancarai, belum lama ini. (Foto: Apri) </p>
Plt Asisten II Sekretariat Daerah Kotim, Rody Kamislam saat diwawancarai, belum lama ini. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tetap optimistis terhadap peluang investasi pembangunan smelter di Kecamatan Pulau Hanaut. Meski masih dalam tahap kajian awal, potensi proyek bernilai strategis itu dinilai cukup besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekretariat Daerah Kotim, Rody Kamislam, mengatakan bahwa proses kajian masih berlangsung dan difokuskan pada pemurnian data oleh pihak investor. Ia memastikan kebocoran air laut yang sempat terjadi di salah satu titik pengambilan sampel tidak memengaruhi jalannya penelitian.

“Masih dalam tahap pemurnian data. Ada tiga jenis rencana smelter, yaitu bauksit, pasir kuarsa, dan batubara. Kebocoran air laut tidak berpengaruh karena sampel bisa diambil dari titik lainnya,” jelas Rody, Minggu (2/11/2025).

Rody menegaskan, kajian tersebut melibatkan pengambilan sampel dari sejumlah titik di lahan seluas sekitar 17.000 hektare. Investor masih menyeleksi lahan yang benar-benar memenuhi ketentuan tata ruang wilayah.

“Dari total 17.000 hektare itu nanti akan dipilih lahan yang clean and clear sesuai aturan. Jadi belum ada keputusan pasti, karena semuanya masih dalam tahap analisis,” katanya.

Menurutnya, proses panjang seperti ini merupakan hal lumrah dalam investasi berskala besar. Investor membutuhkan waktu untuk memastikan seluruh aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi sebelum memutuskan pembangunan.

“Investasi besar tidak bisa langsung ke aktivitas fisik. Semua data dan kondisi harus dipastikan sesuai standar,” ujarnya.

Meski demikian, Pemkab Kotim menilai potensi investasi tersebut masih sangat terbuka. Pemerintah daerah berharap kajian berjalan lancar dan berujung pada keputusan positif bagi masyarakat.

“Apakah proyek ini berlanjut atau tidak, semuanya bergantung pada hasil analisis investor. Namun peluang itu masih besar, dan Pemkab tetap membuka ruang bagi investasi yang memberikan manfaat bagi daerah,” pungkas Rody. (ri)