Pasien Klinik Okupasi RSUD dr Murjani Didominasi Karyawan Perkebunan Sawit

<p>Salah satu ruangan di Klinik Okupasi RSUD dr Murjani Sampit. (Foto: RSUD) </p>
Salah satu ruangan di Klinik Okupasi RSUD dr Murjani Sampit. (Foto: RSUD)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit mencatat kunjungan pasien di Klinik Kesehatan Kerja (Okupasi) didominasi oleh karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Setiap hari, sekitar 15–20 pasien datang untuk menjalani pemeriksaan kesehatan atas rekomendasi perusahaan tempat mereka bekerja.

‎Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany menjelaskan, sebagian besar pasien datang untuk memastikan kondisi kesehatan mereka masih memenuhi standar kelayakan kerja.

‎“Kami menganalisis kondisi setiap pasien untuk menentukan apakah mereka masih layak bekerja atau tidak. Ada yang secara fisik tampak sehat, tetapi ketika hasil MCU dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya justru menunjukkan penurunan,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).

‎Menurutnya, mayoritas kasus penurunan kesehatan tersebut dialami pekerja di sektor perkebunan sawit. Hal itu berkaitan dengan jenis pekerjaan yang membuat mereka hampir setiap hari terpapar bahan kimia, khususnya cairan pengendali hama.

‎“Paparan zat kimia ini secara tidak langsung dapat memengaruhi paru-paru. Jika terjadi terus-menerus, kondisi paru bisa memburuk. Karena itu, pemeriksaan rontgen sangat kami anjurkan,” jelasnya.

‎Ia juga mengingatkan bahwa setiap pasien yang melakukan Medical Check Up (MCU) wajib membawa riwayat kesehatan sebelumnya untuk dibandingkan dengan hasil terbaru. Langkah tersebut penting untuk melihat progres atau penurunan kondisi kesehatan secara akurat.

‎Lebih lanjut, dr Yulia mengimbau para pekerja yang menunjukkan gejala penurunan kesehatan akibat paparan kerja agar beristirahat dan melakukan pemeriksaan rutin. Sementara bagi pasien yang kondisinya stabil dan sehat, pihaknya memberikan rekomendasi kelayakan kerja sesuai standar medis.

‎“Kesehatan pekerja sangat penting. Jika ada gejala penyakit akibat kerja, segera istirahat dan lakukan cek kesehatan secara berkala,” katanya. (ri)