Pasar Murah dan Bantuan Presiden Dipadati Warga
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pelaksanaan pasar murah dan penyaluran bantuan Presiden di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat sambutan antusias warga. Kegiatan yang digelar serentak di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) itu berlangsung pada Sabtu (22/11/2025), dipimpin langsung Gubernur Kalteng melalui Zoom meeting.
Di Kecamatan Baamang, sebanyak 500 paket bantuan disalurkan bagi warga penerima manfaat. Paket tersebut merupakan bagian dari pasar murah yang dipusatkan di Halaman Kantor Bupati Kotim.
Program ini menjadi salah satu intervensi pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah jelang akhir tahun.
Setiap paket sembako memiliki nilai Rp150 ribu. Harga tersebut sebelumnya telah disubsidi hingga Rp135 ribu sehingga masyarakat cukup menebus Rp15 ribu. Namun sesuai instruksi Gubernur, biaya penebusan itu digratiskan sehingga warga bisa memperoleh paket tersebut tanpa dipungut biaya.
Plt Asisten II Setda Kotim mengatakan, penyaluran kali ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalteng, Badan Pangan Nasional, serta bantuan dari Presiden RI.
“Penyaluran ini dilakukan serentak. Selain bantuan provinsi, ada juga paket dari Badan Pangan Nasional dan bantuan Presiden yang didistribusikan ke kabupaten/kota,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa untuk program pasar murah tersedia sekitar 23 ribu paket, dan sebanyak 17 ribu paket bantuan Presiden telah disalurkan ke berbagai daerah di Kalteng. Distribusi dilakukan melalui kelurahan agar tepat sasaran kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
“Untuk Kecamatan Baamang mendapatkan 500 paket. Nilai paketnya Rp150 ribu, subsidi dari provinsi Rp135 ribu, dan masyarakat semestinya membayar Rp15 ribu, tetapi tadi Pak Gubernur memerintahkan agar digratiskan,” terangnya.
Rody menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah menghadapi potensi kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru. Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat.
“Tujuannya untuk persiapan menghadapi momentum Nataru, pengendalian inflasi, dan membantu penerima manfaat agar kebutuhan mereka terpenuhi,” jelasnya.
Ia menyebut Gubernur mengharapkan program serupa terus digelar secara berkala.
“Harapannya bisa sampai lima atau enam kali setahun. Semoga ini benar-benar membantu masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh kabupaten/kota,” tutupnya. (ri)