Musyawarah JSIT Kalteng Dorong Kolaborasi dan Daya Saing Global Sekolah Islam Terpadu

<p>Musyawarah V JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Tengah, Sabtu (29/11/2025). (Foto : Andri)</p>
Musyawarah V JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Tengah, Sabtu (29/11/2025). (Foto : Andri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Musyawarah V JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Tengah resmi digelar sebagai momentum memperkuat kolaborasi dan menyatukan langkah seluruh Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Bumi Tambun Bungai. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan SIT dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Ketua Panitia, Ustadz Andrayu Muana, menegaskan bahwa musyawarah ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan arah gerak SIT di Kalteng.

“Tujuan digelarnya musyawarah V JSIT Indonesia wilayah Kalimantan Tengah ini adalah untuk meningkatkan kolaborasi dan inovasi Sekolah Islam Terpadu yang tergabung dalam JSIT. Visi JSIT itu ‘bergerak bersama, maju bersama’, jadi tidak ada sekolah yang maju sendiri, satu menit pun tidak. Semua harus maju bersama,” tegasnya, Sabtu (29/11/2025).

Ia menyebut, JSIT Wilayah Kalteng kini berfokus menciptakan daya saing global bagi seluruh lembaga pendidikan yang bernaung di bawahnya.

“Visi musyawarah kali ini adalah menjadikan sekolah SIT mempunyai daya saing global. Karena itu semua sekolah, baik TK, SD, SMP maupun SMA, harus sejalan dan meningkatkan kualitas secara serentak,” ujarnya.

Menurut Andrayu, penguatan sinergi menjadi modal penting agar Standar Mutu JSIT bisa tercapai. Ia berharap musyawarah menjadi titik awal percepatan peningkatan mutu lembaga SIT di seluruh Kalteng.

Sementara itu, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Kalteng, Ustadzah Dwi Sudaryati Fathonah, menekankan pentingnya keterlibatan seluruh unsur sekolah, bukan hanya para pimpinan.

“Musyawarah ini harus diikuti sampai selesai, begitu juga guru-guru. Tidak hanya pimpinan sekolah, tetapi seluruh dewan guru. Karena melalui musyawarah ini kita bisa memahami visi misi JSIT dan arah kebijakan dari Munas JSIT pusat yang akan kita bahas bersama-sama,” jelasnya.

Ia meminta seluruh peserta memberikan kontribusi terbaik selama musyawarah berlangsung.

“Saya berharap kita semua bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini, memberikan pikiran terbaik, agar program JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Tengah bisa lebih baik ke depannya. Pada akhirnya itu akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di lembaga masing-masing,” ungkapnya.

Dwi juga menegaskan bahwa meski kegiatan ini digelar secara sederhana, nilai kebersamaan menjadi bagian penting yang harus diapresiasi.

“Kita laksanakan musyawarah kali ini walaupun sederhana, tetapi hikmah acara ini adalah kita bisa hadir bersama. Inilah kebaikan-kebaikan yang bisa kita rasakan, dan mudah-mudahan menjadi semangat ketika nanti kembali ke lembaga masing-masing,” katanya.

Ia bahkan membuka ruang komunikasi seluas-luasnya kepada para guru.

“Kalau ada kebutuhan tertentu dari para dewan guru, silakan disampaikan. Kita bahas bersama agar bisa menjadi bagian dari program perbaikan,” tambahnya.

Dwi menutup dengan menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan akan berlanjut pada hari berikutnya.

“Besok kita lanjutkan dengan seminar Hari Guru Nasional. Semoga kita mendapatkan ilmu yang baik dan bermanfaat dari kegiatan-kegiatan yang kita ikuti bersama,” ujarnya.

Musyawarah ini diharapkan menjadi penguat komitmen SIT di Kalteng agar semakin siap menghadapi tantangan pendidikan modern tanpa meninggalkan karakter dan nilai Islami yang menjadi ciri khas JSIT. (and)