Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Pasokan Beras Aman

<p>Kepala Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad</p>
Kepala Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Bulog Kotawaringin Timur memastikan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir soal lonjakan harga sembako menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Kepala Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad, menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah pengamanan suplai dan harga sejak akhir November. 

“Kami pastikan stok aman dan harga tetap terkendali,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).

Azwar menyampaikan bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan menyiapkan 5.000–6.000 paket sembako murah. Paket tersebut akan mulai dibagikan sekitar 8 Desember. Ia menyebut, langkah ini diharapkan mengurangi tekanan permintaan di pasar. 

“Target pembagian untuk warga Baamang dan Ketapang. Ini salah satu cara memotong lonjakan permintaan,” jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa pemerintah pusat masih menyalurkan bantuan pangan kepada lebih dari 17 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Kotim. Menurut Azwar, bantuan berupa beras dan minyak goreng itu sangat membantu meredam aktivitas belanja masyarakat di pasar tradisional, sehingga harga tidak mudah bergerak naik.

Dari sisi ketersediaan barang, Bulog memastikan stok pangan berada pada posisi aman. Azwar mengatakan bahwa gudang Bulog saat ini menampung sekitar 7.000 ton beras yang cukup untuk kebutuhan selama 12 bulan.

“Kalau berbicara ketahanan stok, kita siap sampai setahun. Bahkan stok akan bertambah lagi saat panen raya Maret–April 2026,” katanya.

Selain beras, Bulog juga menyimpan sekitar 20 ribu liter minyak goreng. Meski jumlahnya tidak besar, Azwar menegaskan bahwa suplai di pasaran tetap stabil karena distributor swasta turut memperkuat pasokan. Ia menyebut beberapa distributor bahkan menambah produksi hingga 30 persen untuk menghadapi lonjakan konsumsi akhir tahun.

Terkait harga, Bulog tetap mematuhi aturan Harga Eceran Tertinggi (HET). Minyak goreng dilepas ke pedagang seharga Rp14.800 per liter, sementara beras SPHP dijual pedagang mitra sekitar Rp60.000 per kemasan 5 kilogram.

Dengan berbagai intervensi yang berjalan bersamaan, mulai bantuan pangan, operasi pasar, hingga jaminan stok setahun, Bulog yakin stabilitas harga di Kotim tetap terjaga selama periode Nataru. 

Azwar menekankan bahwa masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan. “Kami jamin pasokan aman,” tutupnya. (dk)