Kontingen Kotim Target Pertahankan Prestasi pada Festival Tandak Intan Kaharingan
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi melepas kontingen daerah untuk mengikuti Festival Tandak Intan Kaharingan ke-12 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, pada 23–27 November 2025. Sebanyak 72 orang diberangkatkan, terdiri dari 54 peserta dan sisanya merupakan pelatih, pendamping, serta ofisial.
Wakil Bupati Kotim, Irawati, menyampaikan apresiasi sekaligus kebanggaannya kepada seluruh peserta yang akan membawa nama daerah pada ajang kebudayaan terbesar umat Kaharingan di Kalimantan Tengah tersebut. Ia menekankan bahwa festival ini memiliki nilai penting bagi pelestarian budaya Dayak dan penguatan identitas generasi muda.
“Festival tandak bukan hanya perlombaan seni, tetapi juga wadah untuk mengembangkan potensi umat Kaharingan dalam bidang spiritual, seni, dan budaya suku Dayak,” kata Irawati, Jumat (21/11/2025).
Ia mengingatkan para peserta untuk tampil dengan sepenuh hati serta menjunjung tinggi sportivitas selama perlombaan.
Irawati menegaskan bahwa ajang ini merupakan kesempatan berharga untuk memperlihatkan kearifan lokal kepada masyarakat luas.
“Lewat festival ini, kita meneguhkan jati diri, melatih kepekaan batin, dan memperkaya tradisi yang menjadi ciri khas tanah Kaharingan,” ujarnya.
Ketua Kontingen, Agus Sanang, menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan Kotim mampu mempertahankan prestasi seperti tahun sebelumnya yang meraih juara umum ketiga. Meski jumlah peserta berkurang dari idealnya, ia tetap optimistis Kotim dapat tampil maksimal.
“Jika idealnya peserta bisa mencapai hampir 200 orang, kali ini kita hanya membawa 72 orang karena keterbatasan anggaran dan jarak tempuh yang cukup jauh, sekitar 12 hingga 15 jam,” jelas Agus.
Meski demikian, ia memastikan seluruh peserta telah menjalani persiapan selama kurang lebih satu bulan.
Kotim mengikuti delapan cabang lomba, meliputi tandak, kandayu, pandehen, karungut, tari, mantir basarah, dan lomba membaca kitab suci. Menurut Agus, seluruh peserta telah dipilih melalui seleksi tingkat kabupaten dan siap bersaing dengan kontingen dari daerah lain.
“Kita tidak bisa menargetkan terlalu tinggi karena jumlah peserta terbatas, tetapi paling tidak seperti tahun 2024, kita bisa bertahan di juara umum ketiga,” tegasnya.
Agus berharap semangat dan kerja keras peserta dapat membuahkan hasil membanggakan bagi Kotim. “Yang terpenting, tampil maksimal dan membawa pulang prestasi yang tetap mengharumkan nama daerah,” ujarnya.
Festival yang berlangsung selama lima hari ini menjadi ajang penting untuk memperkuat budaya, spiritualitas, dan kesenian masyarakat Kaharingan di Kalimantan Tengah. (ri)