Hipertensi Jadi Penyakit Terbanyak di RSUD dr Murjani Sampit Selama 2025

<p>Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany saat diwawancarai, belum lama ini. (Foto: Ist) </p>
Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany saat diwawancarai, belum lama ini. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit mencatat hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai penyakit dengan jumlah kasus terbanyak sepanjang tahun 2025. Kondisi ini menjadi perhatian serius pihak rumah sakit karena meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

‎Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany, mengungkapkan bahwa selama periode 2025 tercatat 1.380 kasus hipertensi yang ditangani, baik melalui layanan rawat jalan maupun rawat inap.

‎“Hipertensi naik drastis dibanding tahun sebelumnya yang bahkan tidak masuk 10 besar penyakit terbanyak. Ini merupakan penyakit degeneratif yang erat kaitannya dengan pola hidup dan faktor usia,” jelas dr Yulia, Rabu (5/11/2025).

‎Selain hipertensi, sepuluh besar penyakit yang paling banyak ditangani di RSUD dr Murjani antara lain Low Back Pain (LBP) sebanyak 1.223 kasus, dyspepsia (gangguan lambung) 936 kasus, anemia 625 kasus, serta infeksi jaringan pulpa gigi sebanyak 576 kasus.

‎Selanjutnya, diabetes polyneuropathy tercatat 394 kasus, diabetes melitus tipe 2 non-insulin dependent 372 kasus, penyakit ginjal kronis (CKD) 258 kasus, dan Hypertensive Heart Disease (HHD) tanpa gagal jantung sebanyak 104 kasus.

‎Melihat tren tersebut, dr Yulia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidup sehat agar risiko penyakit degeneratif dapat ditekan.

‎“Kami mengingatkan masyarakat agar rutin memeriksa tekanan darah, menjaga berat badan ideal, serta mengatur pola makan. Mengonsumsi terlalu banyak garam, kurang makan buah dan sayur, jarang olahraga, atau sering minum kopi dan alkohol bisa memicu tekanan darah tinggi,” paparnya.

‎Ia juga menambahkan bahwa pada akhir tahun, rumah sakit biasanya mencatat adanya peningkatan jumlah pasien, seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat.

‎“Menjelang akhir tahun memang sering ada lonjakan pasien. Karena itu, penting untuk menjaga stamina dan mengontrol kesehatan secara rutin,” tutupnya. (ri)