Guru Kotim Didorong Kembangkan Pembelajaran Inovatif Hadapi Era Digital

<p>Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah. (Dok: Apri) </p>
Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) mendorong para guru agar mampu bertransformasi menghadapi tantangan era digital dengan menerapkan konsep pembelajaran mendalam di satuan pendidikan masing-masing.

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, mengatakan, pembelajaran mendalam menjadi kunci dalam membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kritis, kreatif, dan berkarakter.

“Generasi sekarang tidak bisa kita samakan dengan dulu. Mereka tumbuh di tengah teknologi yang serba cepat. Guru harus berinovasi supaya pelajaran tidak membosankan dan tetap relevan dengan kebutuhan zaman,” kata Irfansyah, Sabtu (8/11/2025).

Menurutnya, penguatan kompetensi guru dilakukan melalui wadah kolaboratif seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG). Dari forum inilah lahir ide-ide segar dan praktik baik yang dapat diadaptasi di berbagai sekolah.

Ia menegaskan, Kurikulum Merdeka tetap menjadi acuan, namun kini dikembangkan dengan penguatan kompetensi abad 21 seperti koding, kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mendalam dan literasi digital. 

“Anak-anak sekarang bisa bertanya langsung ke Google atau AI. Maka guru harus jadi pembimbing yang mampu mengarahkan, bukan sekadar mengajar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Irfansyah menilai, tantangan utama pendidikan saat ini bukan lagi pada akses, melainkan pada inovasi pembelajaran. Guru harus mampu menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan agar siswa tidak cepat bosan.

“Kita tidak bisa melarang anak pakai gadget, tapi bisa mengarahkan agar digunakan untuk hal produktif. Dunia berubah cepat, guru pun harus ikut berubah,” ujarnya.

Ia juga berharap melalui kegiatan pembelajaran mendalam dan penguatan kompetensi guru terus berlanjut dan menghasilkan dampak nyata di sekolah. “Semoga semangat belajar dan berbagi ilmu ini terus tumbuh, karena guru hebat adalah guru yang mau berkembang,” tutupnya. (ri)