Gunakan Garam Beryodium, Langkah Sederhana Cegah Gangguan Kesehatan

<p>Edukasi kesehatan tentang Yodium dari RSUD dr Murjani Sampit. (Foto: RSUD) </p>
Edukasi kesehatan tentang Yodium dari RSUD dr Murjani Sampit. (Foto: RSUD)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – RSUD dr. Murjani Sampit mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan pentingnya garam beryodium dalam konsumsi sehari-hari. Kandungan yodium dalam garam berperan penting membantu kerja hormon tiroid yang mengatur pertumbuhan, perkembangan, serta metabolisme tubuh.

‎Plt Direktur RSUD dr. Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany, mengatakan kekurangan yodium dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius.

‎“Kurangnya yodium bisa menimbulkan pembesaran kelenjar tiroid atau gondok, gangguan pertumbuhan pada anak, hingga gangguan perkembangan mental,” jelas dr Yulia, Rabu (5/11/2025). 

‎Selain itu, lanjutnya, kekurangan yodium juga dapat berdampak pada daya pikir dan kecerdasan anak di masa tumbuh kembang. Karena itu, asupan yodium yang cukup perlu dijaga sejak dini.

‎dr Yulia menuturkan, kebutuhan yodium harian berbeda sesuai usia. Bayi di bawah enam bulan memerlukan sekitar 110 mikrogram yodium per hari, sedangkan anak usia sekolah memerlukan 90–120 mikrogram. Untuk remaja dan dewasa, kebutuhannya sekitar 150 mikrogram per hari.

‎“Cukupi kebutuhan yodium dari sumber alami seperti ikan, telur, susu, keju, yogurt, rumput laut, sayuran, dan tentu saja garam beryodium,” ujarnya.

‎Namun dr Yulia juga mengingatkan agar konsumsi garam tidak berlebihan.

‎“Gunakan maksimal satu sendok teh garam per hari untuk orang dewasa. Yang penting bukan banyaknya garam, tapi pastikan garam yang digunakan mengandung yodium,” tegasnya.

‎Ia menambahkan, langkah kecil ini bisa menjadi upaya nyata mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan yodium.

‎“Mari biasakan konsumsi garam beryodium agar keluarga kita sehat dan terhindar dari gangguan metabolisme tubuh,” tutupnya. (ri)