Fakta Baru! Dugaan Kelalaian Berulang di Sajian Makan Sekolah Rakyat Kotim

Fakta Baru! Dugaan Kelalaian Berulang di Sajian Makan Sekolah Rakyat Kotim
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kasus penyajian makanan diduga busuk untuk siswa di Sekolah Rakyat (SR) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata bukan peristiwa pertama. Fakta mengejutkan terungkap dari pengakuan  salah seorang sumber internal sekolah tersebut, yang menyebut kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya, bahkan dengan kondisi makanan yang lebih memprihatinkan.

“Kemarin itu puncaknya. Sebenarnya sebelum-sebelumnya juga sudah pernah terjadi, bahkan makanan yang disajikan itu sudah berbelatung,” ungkap salah seorang internal sekolah Rakyat yang enggan disebutkan namanya, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, para siswa sebenarnya sudah lama merasa risih dengan kondisi makanan yang disediakan oleh pihak penyedia konsumsi. Namun, puncak kekesalan muncul setelah kejadian terbaru yang menghebohkan media sosial, ketika foto dan video makanan diduga busuk tersebar luas.

“Anak-anak di sana sudah tidak tahan, karena ini bukan kali pertama. Tapi yang kemarin itu kekesalan mereka karena sebelumnya itu pernah diberikan ayam busuk segala,” bebernya.

Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar saat ini bukan isapan jempol belaka. Bahkan, kasus tersebut kini disebut-sebut telah masuk dalam penyelidikan pihak kepolisian.

“Informasinya A1, pihak kepolisian sudah turun tangan dan sedang melakukan penyelidikan terkait makanan busuk yang sempat viral itu, beberapa waktu lalu mereka sempat kesini,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, penyedia makanan untuk Sekolah Rakyat Kotim ternyata bukan berasal dari perusahaan berbadan hukum. Vendor tersebut diduga hanya dijalankan oleh seseorang berinisial H, tanpa legalitas usaha seperti PT atau CV.

Sejumlah pihak menilai hal ini menjadi salah satu penyebab lemahnya pengawasan terhadap kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah. Pasalnya, tanpa sistem pengawasan dan standar gizi yang ketat, sangat mungkin terjadi penyimpangan dalam pengadaan dan penyajian konsumsi.

Sebelumnya, dunia maya sempat dihebohkan dengan beredarnya foto dan video makanan yang disajikan kepada siswa Sekolah Rakyat Kotim dalam kondisi diduga busuk dan sebagian masih mentah. Insiden ini langsung memicu gelombang protes dari masyarakat.

Sementara itu, sebelumnya bahwa Kepala Sekolah Rakyat Kotim, Nikkon Bhastari, mengatakan bahwa temuan makanan yang sempat mencuat di medsos merupakan kelalaian vendor sebagai penyedia makanan, lain dari pihak sekolah. 

Begitu mengetahui adanya makanan yang tidak matang, pihak sekolah langsung mengambil langkah cepat dengan membuang dan mengganti seluruh porsi ikan di hari yang sama.

“Memang sempat ada ikan yang belum matang saat disajikan. Begitu diketahui, langsung kami hubungi vendornya dan makanan itu diganti saat itu juga,” jelas Nikkon, 

Nikko juga, tepis terkait dengan isu yang menyatakan bahwa pihaknya sengaja  menghidangkan makanan yang dalam kondisi tidak layak tersebut. 

Vendornya selalu menerima masukan dan siap mengganti jika makanan ada yang tidak sesuai, karena Sekolah Rakyat selalu laporan ke Kementrian Sosial tentang kelayakan dan menu yang di hidangkan.

“Itu juga menjadi evaluasi kami. Sekarang kami sudah perketat pengawasan dan vendor sudah kami sampaikan agar menjaga kualitas makanan,” tegasnya. (li)