DPRD Harap MTQ 2025 Jadi Ajang Perkuat Pariwisata dan Investasi Barito Utara

<p>Anggota DPRD Barito Utara, Wardatun Nur Jamilah. (Foto: Ist)</p>
Anggota DPRD Barito Utara, Wardatun Nur Jamilah. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Muara Teweh – Ditunjuknya Kabupaten Barito Utara sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIII tingkat Provinsi Kalimantan Tengah pada 16–22 November mendatang disambut antusias oleh Anggota DPRD Barito Utara, Wardatun Nur Jamilah. Ia menilai, penyelenggaraan MTQ tidak hanya berdampak pada pembinaan keagamaan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan.

Wardatun menegaskan bahwa kegiatan besar seperti MTQ akan menghidupkan sektor usaha lokal, mulai dari hotel, rumah makan, hingga penyedia jasa lainnya. “Ini secara langsung mengairahkan ekonomi, perhotelan, jasa rumah makan, dan jasa lainnya yang berkaitan dengan kegiatan tersebut,” ucap Wardatun. Rabu (12/11/2025),

Selain sebagai penggerak ekonomi, Wardatun menilai MTQ adalah momentum strategis untuk mempromosikan potensi Barito Utara kepada para tamu dari berbagai daerah. Ia mendorong agar Pemerintah Kabupaten memanfaatkan ajang ini sebagai platform untuk memperkenalkan daerah sebagai destinasi wisata maupun investasi.

“Di mana juga bisa menjadi ajang promosi daerah ke tamu yang datang, bahwasannya Barito Utara bisa menjadi destinasi wisata dan investasi yang baik apabila kita bisa memanfaatkan momentum ini,” jelasnya.

Wardatun juga menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah menjelang pelaksanaan MTQ. Menurutnya, persiapan harus dilakukan secara matang, baik dari sisi teknis maupun non-teknis, agar kegiatan berjalan lancar serta meninggalkan kesan positif bagi para peserta dan tamu.

“Agar kegiatan ini bisa menjadi tolak ukur yang baik bagi tamu dari luar sebagai image Barito Utara yang mampu dan berdaya saing,” tambahnya.

Di akhir keterangannya, ia menyoroti pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi qari dan qariah daerah yang berprestasi. Menurutnya, mereka tidak boleh hanya dilibatkan pada ajang musabaqah semata, tetapi perlu mendapat dukungan pendidikan. 

“Tapi bisa nantinya mereka disekolahkan ke sekolah agama Islam yang bagus atau diberi beasiswa, sehingga bakat tadi menjadi continue dan dapat disalurkan ke generasi selanjutnya,” pungkasnya. (li)