Dokter Kecil PAUD Diperkuat, 200 Peserta Ikuti Pembinaan di Kotim

<p>Kegiatan workshop pembinaan UKS dan Dokter Kecil untuk satuan PAUD, Kamis (27/11/2025). (Foto : Apri)</p>
Kegiatan workshop pembinaan UKS dan Dokter Kecil untuk satuan PAUD, Kamis (27/11/2025). (Foto : Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Upaya meningkatkan kesehatan peserta didik sejak usia dini terus diperkuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal itu diwujudkan melalui kegiatan Workshop Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Dokter Kecil untuk satuan PAUD, Kamis (27/11/2025), yang diikuti lebih dari 200 peserta, dari seluruh kecamatan.

Bunda PAUD Kotim, Khairiah Halikinnor, menegaskan pentingnya UKS sebagai upaya dasar menjaga kesehatan anak di lingkungan sekolah. Ia juga mengingatkan agar budaya membawa bekal dari rumah kembali ditingkatkan, karena lebih aman dan bernutrisi.

“Setiap sekolah dulu wajib punya UKS. Untuk jajanan, kami selalu menyarankan agar anak membawa bekal dari rumah. Menu sederhana tetapi bergizi jauh lebih aman,” ujarnya.

Menurutnya, kebiasaan membawa bekal menjadi langkah sederhana namun efektif mecegah anak jajan sembarangan. “Di PAUD itu jarang ada jajanan di lingkungan sekolah karena anak-anak sudah membawa bekal dari rumah. Ini untuk menjaga kesehatan mereka. Saya berharap para bunda PAUD mendapatkab ilmu tentang pengelolaan UKS karena ini sangat penting untuk mengajarkan kesehatan sejak dini,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Kotim, Legendaria Okta BN, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program pembinaan PAUD dan PNF tahun anggaran 2025. Workshop menghadirkan narasumber dari BPMP Provinsi Kalteng dan Dinas Kesehatan.

“Setiap tahun biasanya ada penunjukan satuan PAUD untuk kegiatan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang diadakan BPMP. Karena itu kami memberikan pembinaan agar tenaga pendidik memahami pengelolaan UKS dan dokter kecil,” jelasnya.

Materi yang diberikan mencakup pola hidup bersih dan sehat, manajemen UKS, hingga edukasi jajanan sehat untuk peserta didik. Legendaria juga menegaskn kembali larangan memberikan jajanan tidak sehat seperti ciki-ciki, makanan berpengawet, atau yang mengandung penguat rasa.

“Anak-anak harus dibiasakan hidup sehat. Melalui parenting kepada orang tua, kami tekankan bahwa bekal sehat dari rumah lebih aman. Sekolah yang memiliki kantin juga wajib menyediakan menu sehat,” katanya.

Kegiatan ini diikuti seluruh satuan PAUD se-Kotim dengan total peserta mencapai 200 orang lebih, mewakili seluruh kecamatan. Pemerintah daerah berharap pembinaan ini mampu memperkuat implementasi UKS di PAUD serta membangun generasi yang sehat sejak usia dini. (dk)