DLH Kotim Terapkan Sistem Baru, Depo Sampah Kini Lebih Bersih dan Tak Lagi Bau

<p>Kepala DLH Kotim Marjuki, turun ke lapangan memastikan tidak ada penumpukan sampah di depo, Selasa (11/11/2025). (Foto : Andri)</p>
Kepala DLH Kotim Marjuki, turun ke lapangan memastikan tidak ada penumpukan sampah di depo, Selasa (11/11/2025). (Foto : Andri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menerapkan sistem baru dalam pengelolaan depo sampah. Hasilnya, beberapa depo kini jauh lebih bersih dan tak lagi menimbulkan bau tak sedap.

Kepala DLH Kotim Marjuki mengatakan, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan warga sekaligus mempercepat proses pengangkutan sampah dari depo ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kami tidak hanya mendengarkan laporan dari lapangan, tapi juga turun langsung memastikan kondisi depo bersih. Sekarang sudah jauh lebih baik, bahkan beberapa depo seperti di belakang SMPN 3 Sampit sudah tidak bau lagi,” kata Marjuki, Selasa (11/11).

DLH saat ini memiliki delapan depo yang dikelola secara terjadwal. Setiap depo dijaga 7–8 petugas dan satu sopir. Sistem baru membuat setiap sopir menargetkan tiga kali pengangkutan per hari. Dengan pola ini, aktivitas selesai lebih cepat, sekitar pukul 14.00 WIB, dengan begitu petugas memiliki waktu khusus untuk membersihkan armada.

Untuk menjaga kebersihan depo, penyemprotan dilakukan setiap hari. DLH juga memanfaatkan tambahan fasilitas baru berupa hibah dari DLH Provinsi Kalimantan Tengah, berupa satu unit dump truck, satu unit dump amrol, satu unit konsektor pengepres, dan enam kontainer sampah baru.

“Alat pengepres ini sangat membantu. Volume sampah yang sebelumnya butuh tiga rit, kini cukup satu rit. Petugas juga tidak lagi menurunkan sampah ke tanah, langsung ke kontainer. Jadi tidak ada lagi tumpukan basah dan bau,” jelasnya.

Dengan sistem baru, volume angkutan kini lebih efisien. Jika sebelumnya bisa mencapai 25 rit per hari, kini hanya sekitar 16–17 rit atau 68 ton per hari, tergantung volume sampah yang masuk.

“Sampah tidak lagi menumpuk di depo. Semua terangkut sesuai jadwal,” tegasnya.

Langkah ini diharapkan menjadi solusi untuk menjaga lingkungan kota tetap bersih dan nyaman. DLH juga berencana menambah tenaga outsourcing sebanyak 129 orang guna memperkuat layanan kebersihan di seluruh wilayah kota. (dk)