Disdik Tekankan Pentingnya Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia untuk Pembentukan Karakter

<p>Kegiatan MPLS di SMP Negeri 4 Sampit, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)</p>
Kegiatan MPLS di SMP Negeri 4 Sampit, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan bahwa penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia harus menjadi bagian dari pembentukan karakter di SMP Negeri 4 Sampit. Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP Disdik Kotim, M. Ikram Muhajir.

Ikram menjelaskan bahwa tujuh kebiasaan tersebut tidak boleh hanya menjadi jargon atau simbol belaka. Ia menekankan pentingnya penerapan nyata dalam aktivitas harian siswa, baik di sekolah maupun di rumah.

Menurut Ikram, kebiasaan seperti bangun pagi, salat Subuh, memulai aktivitas dengan doa, belajar teratur, bermasyarakat, makan sehat, dan tidur lebih awal merupakan fondasi pembentukan karakter remaja. Kebiasaan ini diyakini mampu membentuk pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab.

“Kita meminta dukungan orangtua agar turut menerapkan kebiasaan tersebut di rumah. Peran guru terbatas hanya pada lingkungan sekolah, sehingga kolaborasi dengan orangtua sangat dibutuhkan,” harapnya, Senin (24/11/2025).

Ikram menegaskan bahwa keberhasilan pembentukan karakter tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Orangtua dan guru harus berbagi peran sesuai ruangnya masing-masing dalam proses pengasuhan dan pendidikan.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa SMP Negeri 4 Sampit telah menerapkan kolaborasi yang kuat dengan orangtua dan berbagai pihak dalam perayaan HUT ke-41, termasuk dalam kegiatan pembelajaran mendalam.

Ikram berharap tujuh kebiasaan tersebut nantinya dapat melekat pada diri siswa dan menjadi budaya sekolah yang berkelanjutan. (ri)