Disdik Kotim Tekankan Pembelajaran Mendalam untuk Perkuat Kompetensi Guru

<p>Kegiatan Showcase: Talkshow dan Pameran Peserta Pelatihan Pembelajaran Mendalam yang digelar diikuti guru Kamis (20/11/2025). (Foto: Apri) </p>
Kegiatan Showcase: Talkshow dan Pameran Peserta Pelatihan Pembelajaran Mendalam yang digelar diikuti guru Kamis (20/11/2025). (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim) menilai kegiatan Showcase: Talkshow dan Pameran Peserta Pelatihan Pembelajaran Mendalam yang digelar Kamis (20/11/2025) menjadi momentum penting untuk mengakselerasi peningkatan kompetensi guru di seluruh jenjang.

Kabid GTK Disdik Kotim, Edie Sucipto, menegaskan bahwa pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang wajib diperkuat karena sejalan dengan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005. Guru, kata dia, adalah tenaga pendidik profesional sehingga harus terus meningkatkan kapasitasnya agar mampu menjawab tantangan pendidikan masa kini.

Edie menjelaskan bahwa pelatihan pembelajaran mendalam digelar di SMK Negeri 2 Sampit sejak Agustus, melibatkan sekitar 200 peserta, dari 54 sekolah mulai dari guru PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK. 

Menurutnya, pembelajaran mendalam menjadi fokus utama karena mendorong guru menyusun perencanaan belajar yang lebih terarah, kreatif, dan bermakna di kelas. 

“Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing, mendidik, serta menciptakan inovasi pembelajaran. Itu sebabnya peningkatan kompetensi tidak boleh berhenti,” tegas Edie.

Ia menambahkan, tanpa penguatan kompetensi secara berkelanjutan, guru akan kesulitan memenuhi standar profesionalitas yang dituntut zaman. 

Karena itu, ia menekankan pentingnya pendampingan, pelatihan lanjutan, dan kerja kolaboratif antar guru agar kualitas pembelajaran benar-benar meningkat.

Disdik berkomitmen memastikan seluruh program pembelajaran mendalam tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi menghasilkan perubahan nyata di kelas. “Kami ingin peningkatan mutu pendidikan dapat dirasakan langsung oleh peserta didik di semua jenjang,” tutup Edie. (ri)