Disdik Kotim Dorong Penguatan Kompetensi Berbasis Kelompok Kerja
TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali memacu peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui program Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran Mendalam yang dikemas dalam Penguatan Kompetensi Guru Berbasis Kelompok Kerja.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi memperkuat kapasitas guru agar mampu menjawab tuntutan perkembangan pendidikan yang kian kompleks.
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Kotim, Edie Sucipto, menegaskan bahwa seluruh rangkaian pelatihan dirancang sebagai tindak lanjut dari tugas dan fungsi bidang GTK dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kotim.
“Kegiatan ini bagian dari penguatan kompetensi guru dan pengembangan karier guru. Tagline yang kita angkat berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi bapak ibu semua, yaitu bagaimana memberikan kontribusi maksimal terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Edie menyebutkan, peserta yang hadir berasal dari kelompok kerja guru di tiga kecamatan, yaitu Mentawa Baru Ketapang, Baamang, dan Seranau. Tak hanya itu, pelatihan ini juga melibatkan 13 Kelompok Kerja Guru (KKG) dan 5 Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dari empat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) sehingga mewakili seluruh 17 kecamatan di Kotim.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menitikberatkan pada penerapan pendekatan pembelajaran mendalam sesuai dengan Permendikdasmen Nomor 23 Tahun 2025.
“Dalam struktur kurikulum terbaru memang tidak ada perubahan untuk PAUD, pendidikan dasar, maupun menengah. Namun, di situ dimasukkan istilah ‘pendekatan pembelajaran mendalam’. Nah, ini yang akan menjadi fokus kita selama dua hari ke depan,” terang Edie.
Ia berharap para peserta menjadi motor penggerak dalam kelompok kerja masing-masing.
“Bapak ibu semua adalah perwakilan dari KKG dan MGMP. Saya minta nanti hasil dari kegiatan ini bisa diimbaskan di masing-masing kelompok kerja agar manfaatnya lebih luas,” tegasnya.
Edie menilai guru ke depan harus memiliki karakter adaptif dan visioner agar selaras dengan dinamika zaman yang terus berubah.
“Mari kita jadi guru yang adaptif, artinya menerima perubahan dan tidak alergi terhadap hal baru. Jadilah juga guru yang visioner, yang tidak hanya berpikir untuk hari ini, tetapi juga menatap masa depan,” pesannya.
Ia menambahkan bahwa kualitas siswa tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat sesuai Profil Pelajar Pancasila.
“Kita harus memastikan bahwa kita benar-benar memahami pendidikan, agar siswa-siswi kita memiliki karakter yang tangguh dan siap menghadapi masa depan,” tambahnya.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung hingga Jumat, dengan fleksibilitas khusus bagi peserta dari luar daerah.
“Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, hingga Jumat. Bagi peserta dari luar kota kami beri izin hingga tiga hari, karena tentu tidak memungkinkan untuk langsung kembali pada Jumat sore,” pungkasnya. (and)