Desak Pemerintah Serius Tangani Pendangkalan Sungai Mentaya

<p>Anggota DPRD Kotim dari Dapil III, Rudianur. (Foto: Apri) </p>
Anggota DPRD Kotim dari Dapil III, Rudianur. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Rudianur, mendesak pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti rencana pengerukan Sungai Mentaya. 

Ia menilai, pendangkalan di muara sungai menjadi salah satu penyebab utama lambatnya air pasang surut, yang berakibat pada seringnya terjadi banjir rob di wilayah pesisir.

“Banjir yang terjadi belakangan ini sebenarnya bukan banjir menetap akibat hujan, melainkan banjir karena pasang rob. Ketika air laut naik, rumah-rumah warga di pesisir banyak yang tergenang. Kalau hujan turun bersamaan, air tidak sempat kembali ke sungai dan menimbulkan genangan,” ujar Rudianur, Sabtu (14/11/2025).

Menurutnya, salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir tersebut adalah dengan mempercepat pengerukan Sungai Mentaya dari muara hingga wilayah Bagendang dan Samuda. 

Ia menilai, rencana normalisasi yang pernah digagas Bupati Kotim sebelumnya harus segera direalisasikan, bukan hanya sebatas wacana.

“Arus pasang cepat masuk, tapi surutnya lambat karena terjadi pendangkalan di muara. Kalau sungai dikeruk, manfaatnya besar. Kapal kargo dan kapal penumpang bisa keluar-masuk dengan nyaman tanpa menunggu air pasang,” tegasnya.

Rudianur juga menyoroti kurangnya keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan alat berat seperti ekskavator amfibi untuk pengerukan sungai. Menurutnya, alasan keterbatasan anggaran tidak seharusnya menjadi penghambat upaya penanggulangan banjir yang terus berulang setiap tahun.

“Kalau pemerintah serius, masalah ini bisa ditangani. Dari tahun ke tahun banjir makin parah. Dulu rumah warga di bantaran sungai tidak pernah tenggelam, sekarang yang sudah ditinggikan pun ikut terendam. Ini di luar dugaan dan harus segera diatasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi pendangkalan sungai yang tidak ditangani dengan baik akan terus menimbulkan kerugian bagi masyarakat pesisir, baik dari sisi ekonomi maupun keselamatan. 

Oleh Karena itu, DPRD mendorong agar pengerukan sungai dilakukan menyeluruh, terutama di bagian muara hingga ke aliran utama Sungai Mentaya.

“Selama ini yang digali hanya di bagian atas sungai, padahal kalau muaranya dangkal air tetap tidak bisa mengalir. Jadi yang perlu digali justru muaranya, supaya arus air lancar dan banjir bisa diminimalisir,” pungkas Rudianur. (ri)