Cabai Mulai Bergerak, Pasar Keramat Tetap Ramai Pembeli
TINTABORNEO.COM, Sampit – Akhir pekan di Pasar Keramat tetap dipadati pembeli. Suara tawar-menawar terdengar bersahutan di antara kios sayur dan bumbu dapur. Di tengah kesibukan itu, para pedagang mulai mencatat adanya perubahan harga pada beberapa komoditas, khususnya cabai.
Pantauan di Pasar Keramat Sampit, pada Sabtu (8/11/2025) menunjukkan, cabai merah besar kini dijual sekitar Rp35.000 per kilogram, lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya yang masih di bawah Rp30.000. Cabai merah keriting juga mengalami penyesuaian harga hingga Rp38.000 per kilogram, sedangkan rawit hijau stabil di kisaran Rp36.000.
Sementara itu, cabai hijau besar dan lombok lokal masih menjadi pilihan bagi pembeli yang mencari alternatif lebih murah, masing-masing dibanderol Rp20.000 dan Rp25.000 per kilogram.
Menurut salah satu pedagang, Nurhayati, pergerakan harga cabai mulai terasa sejak awal November. “Beberapa pemasok dari luar daerah mengirim lebih sedikit karena cuaca tidak menentu. Jadi stok di pasar agak ketat,” katanya.
Berbeda dengan cabai, harga bawang-bawangan terpantau stabil. Bawang merah bersih masih di angka Rp46.000 per kilogram, bawang putih sekitar Rp32.000, dan bawang bombay di kisaran Rp23.000. Kondisi ini disambut lega oleh pedagang kecil yang memasok kebutuhan warung makan.
“Yang penting bawang masih aman, karena stoknya banyak. Kalau bawang ikut naik, biasanya pembeli langsung berkurang,” ujar Marini, pedagang lain di blok tengah pasar.
Untuk sayuran segar, harga wortel impor masih di angka Rp20.000, kentang Rp18.000, dan tomat Rp17.000 per kilogram. Secara umum, harga bahan pangan di Pasar Keramat dinilai masih terkendali.
Para pedagang berharap pasokan dari daerah penghasil tetap lancar menjelang akhir tahun agar situasi pasar tidak mengalami gejolak.
“Kalau cuaca bagus dan truk pengiriman lancar, harga bisa balik normal lagi,” harap Nurhayati. (ri)