Angka Kemiskinan Barito Utara Masih 5,52%, Pemkab Tetapkan Strategi Penurunan
TINTABORNEO.COM, Muara Teweh – Berdasarkan data BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025, Barito Utara menempati peringkat ke-9 dengan jumlah penduduk miskin 7.440 jiwa atau 5,52% dari total penduduk. Hal ini dipaparkan langsung oleh Wakil Bupati Barito Utara, Felix Sonadie Y. Tingan, dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (Rakor TKPK) Provinsi Kalteng, Jumat (21/11/2025).
Wabup Felix menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi angka kemiskinan, antara lain perlambatan pertumbuhan ekonomi daerah dari 2,92% pada Triwulan I menjadi 2,48% pada Triwulan II 2025. Rakor dipimpin Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, dihadiri para Wakil Bupati/Wali Kota se-Kalteng.
Selain itu, kenaikan garis kemiskinan dari Rp 590.832 (2024) menjadi Rp 628.429 (2025) akibat inflasi, serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,71% pada tahun 2024 turut menjadi perhatian. Felix menegaskan bahwa Pemkab Barito Utara menetapkan target penurunan angka kemiskinan hingga 4,6% pada 2030 melalui RPJMD 2025–2029.
Strategi penurunan kemiskinan dilakukan melalui tiga fokus utama. Pertama, pengurangan beban pengeluaran masyarakat lewat operasi pasar murah, GEPAMOR, dan penyaluran bantuan sosial seperti PKH, BPNT, JKN-PBI, dan BLT Dana Desa. Kedua, peningkatan pendapatan melalui penguatan kelembagaan ekonomi, pertanian, pendidikan, vokasi, dan kapasitas UMKM.
Ketiga, menurunkan kantong-kantong kemiskinan dengan meningkatkan layanan kesehatan, perbaikan infrastruktur jalan, penyediaan sanitasi layak, dan pembangunan Sekolah Rakyat. “Pemkab Barito Utara terus mengendalikan inflasi daerah, hingga minggu kedua November menunjukkan capaian minus 0,41 persen, untuk menjaga daya beli masyarakat,” tegas Felix.
Rakor ini menjadi momentum strategis bagi pemerintah daerah untuk menyusun RPKD yang selaras dengan RPKD Provinsi Kalteng, memastikan program pengentasan kemiskinan dapat dijalankan secara efektif dan sinergis. (li)