Akses Internet Masih Jadi PR di Pedalaman Kalteng
TINTABORNEO.COM, Sampit – Di tengah laju transformasi digital nasional, sebagian wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) masih bergulat dengan keterbatasan sinyal. Kondisi blank spot yang masih meluas di sejumlah daerah membuat masyarakat pedalaman tertinggal dalam akses informasi, layanan publik, hingga pendidikan berbasis internet.
Anggota DPR RI Komisi I Dapil Kalteng, Andina Theresia Narang, menyebut masalah ini menjadi tantangan serius yang terus diperjuangkan. Menurutnya, pemerataan jaringan internet di Kalteng sudah seharusnya dipandang sebagai kebutuhan dasar, bukan lagi pelengkap.
“Masih banyak wilayah di Kalteng yang belum terjangkau jaringan. Kita terus perjuangkan agar tahun 2026 nanti lebih banyak program akses internet yang bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya saat berada di Sampit, Sabtu (8/11/2025).
Ia menjelaskan, salah satu program yang telah terealisasi adalah penyediaan akses internet di Kabupaten Gunung Mas. Namun, Andina mengakui langkah itu baru tahap awal dari upaya yang lebih luas. Puluhan desa lain di berbagai kabupaten telah diajukan untuk mendapatkan prioritas serupa.
“Data jadi dasar utama kami. Desa-desa terpencil akan mendapat perhatian lebih karena generasi muda di sana juga punya hak untuk belajar dan berkembang dengan akses yang sama,” tegasnya.
Andina menambahkan, koordinasi antara pemerintah pusat, Kominfo Provinsi, dan pemerintah daerah menjadi kunci agar pemerataan jaringan digital berjalan efektif tanpa tumpang tindih. Menurutnya, percepatan infrastruktur digital harus difokuskan pada wilayah yang benar-benar membutuhkan, bukan hanya di kawasan perkotaan.
Selain persoalan jaringan, ia juga menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan. Salah satunya melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang ditujukan untuk membantu pelajar dari keluarga kurang mampu.
“Tahun ini sudah ada 300 penerima dan sedang berjalan lagi 200 penerima baru. Target kami tahun depan bisa mencapai 2.000 anak penerima. Kita ingin anak-anak di Kalteng punya kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita mereka,” katanya.
Ia menekankan, pemerataan akses digital dan pendidikan harus dilakukan bersamaan agar pembangunan di Kalimantan Tengah tidak timpang.
“Jangan sampai ada anak muda di pedalaman kehilangan peluang hanya karena sinyal belum masuk ke desanya,” tutup Andina. (ri)