Usai Dilantik, Bupati Barito Utara Shalahuddin Siapkan Gebrakan 100 Hari Pertama

<p>Bupati Barito Utara periode 2025–2030 bersama Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Jumat (10/10/2025)</p>
Bupati Barito Utara periode 2025–2030 bersama Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Jumat (10/10/2025)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Palangka Raya – Usai resmi dilantik sebagai Bupati Barito Utara periode 2025–2030 bersama Wakil Bupati Felix Sonadie Y. Tingan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah pada Jumat (10/10/2025). Shalahuddin langsung menancap gas dengan menyiapkan sejumlah program prioritas dalam 100 hari kerja pertamanya. Langkah cepat ini menandai komitmen kuat pemerintahan baru untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Barito Utara.

Shalahuddin menegaskan bahwa fokus utama dalam 100 hari pertama pemerintahannya akan diarahkan pada dua pilar strategis: percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan penguatan ekonomi kerakyatan.

“Kami tidak ingin menunda-nunda. Mulai besok, tim transisi sudah mulai bekerja menyusun rencana aksi konkret. Target kami, pada Januari 2026, masyarakat sudah bisa melihat dan merasakan progres nyata dari program-program ini,” ujarnya tegas, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Bupati, infrastruktur khususnya jalan dan jembatan menjadi prioritas utama karena selama ini menjadi salah satu penghambat utama distribusi logistik, akses layanan publik, serta pengembangan sektor ekonomi produktif di wilayah Barito Utara.

“Banyak desa yang terisolasi karena kondisi jalan rusak atau jembatan yang tidak layak. Ini harus segera kita atasi agar roda perekonomian bisa berputar lebih cepat,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Barito Utara, lanjut Shalahuddin, akan segera mengalokasikan anggaran darurat untuk perbaikan jalan-jalan strategis yang menghubungkan sentra pertanian, perkebunan, dan pusat pelayanan publik. Selain itu, akan dilakukan pemetaan ulang infrastruktur kritis yang membutuhkan intervensi cepat, termasuk jembatan gantung dan akses ke daerah terpencil.

Selain infrastruktur, juga menekankan pentingnya revitalisasi sektor pertanian dan perkebunan sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Ia berencana menggandeng dinas terkait, lembaga riset, serta pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas petani melalui penyediaan bibit unggul, pelatihan teknologi pertanian modern, serta akses pasar yang lebih luas.

“Kami ingin petani dan peternak di Barito Utara tidak hanya menghasilkan, tapi juga mendapatkan nilai tambah dari produk mereka. Oleh karena itu, pendampingan dan kemitraan akan menjadi kunci,” tambahnya.

Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah daerah juga akan memperkuat kelembagaan ekonomi desa, termasuk BUMDes dan koperasi tani, agar mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan.

Meski fokus utama terletak pada infrastruktur dan ekonomi, Shalahuddin menegaskan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas dalam 100 hari kerja pertama. Ia berjanji akan mempercepat perbaikan fasilitas sekolah dan puskesmas yang rusak, serta memastikan distribusi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan merata hingga ke pelosok.

“Anak-anak kita berhak mendapatkan pendidikan yang layak, dan masyarakat berhak atas pelayanan kesehatan yang cepat dan berkualitas. Ini bukan janji kampanye, tapi kewajiban moral kami sebagai pemimpin,” tegasnya. (ri)