Tug Boat Tenggelam Akibat Kebocoran, Kapten Selamat, Dua ABK Meninggal, Satu Menghilang

<p>Proses evakuasi jasad korban yang dilakukan tim gabungan dibantu oleh warga setempat, Jumat (10/10/2035). (FOTO : ISTIMEWA)</p>
Proses evakuasi jasad korban yang dilakukan tim gabungan dibantu oleh warga setempat, Jumat (10/10/2035). (FOTO : ISTIMEWA)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Tenggelamnya Tugboat Datine 138 menyisihkan luka mendalam. Pasalnya yang selamat hanya sang Kapten Kapal. Dua anak buah kapal (ABK) ditemukan tidak bernyawa beberapa hari setelah kejadian, sementara satu masih belum ditemukan.

Pada tanggal 6 Oktober 2025, sekitar pukul 2 siang, TB Datine 138 berlayar dari Sungai Mentaya, Sampit, Kalimantan Tengah dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Saat berlayar, sang Kapten bernama Ode menghubungi pemilik kapal dengan maksud menanyakan dokumen perizinan berlayar.

Lantaran tidak mendapatkan kepastian, Ode pun berencana tambat di Pagatan, Kabupaten Katingan hingga memiliki surat izin berlayar. Namun dalam perjalanannya, pada tanggal 7 Oktober 2025, sekitar pukul 1 dini hari, Ode merasa ada yang tidak beres. Ia pun meminta kepada dua ABK untuk memeriksa lambung kapal. 

”Saat diperiksa, ternyata sudah dipenuhi air. Mereka langsung mengurasnya menggunakan alkon, tapi tidak ada perubahan,” ucap Kepala Bagian Operasional Ditpolairud Polda Kalteng, Kompol Masharsono, Jumat (10/10/2025).

Sang Kapten lalu meminta kepada rekan-rekannya untuk membuka liferaft (perahu penyelamat berbahan dari karet). Namun tidak berapa lama, sekitar pukul 2 dini hari, kapal tenggelam, sang Kapten dan Pujiono terombang ambing dilautan, sementara Cahyo dan Agus sudah berhasil naik ke dalam liferaft.

”ABK nya itu semua memakai life jacket hanya kaptennya saja yang tidak memakai. Saat itu gelombang cukup besar, makanya mereka terpisah,” sebut Mashar.

Edo bertahan di lautan dengan cara memeluk jerigen kosong. Pagi harinya dia ditemukan oleh para nelayan hingga nyawanya dapat terselamatkan. Sementara tiga orang rekannya tidak tahu kemana.

”Tadi pagi dua orang ABK nya sudah ditemukan, namun kondisinya sudah tidak bernyawa. Saat ini jasadnya berada di kamar jenazah RSUD Murjani Sampit. Sementara satu orang lagi belum ditemukan, pencarian masih dilakukan. Doakan semoga cepat ketemu dengan kondisi selamat,” tutur polisi berpangkat satu melati emas ini. (Nika)