Sekolah Rakyat Wujud Nyata Kehadiran Negara untuk Pemerataan Akses Pendidikan

<p>Hari pertama MPLS siswa Sekolah Rakyat di Sampit, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)</p>
Hari pertama MPLS siswa Sekolah Rakyat di Sampit, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Program Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata komitmen negara dalam memastikan seluruh warga negara, termasuk masyarakat miskin dan miskin ekstrem, memperoleh kesempatan belajar yang setara. 

Kehadiran program ini diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan dan menghadirkan pemerataan pendidikan hingga ke pelosok, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati, Deny Hidayat, menilai program Sekolah Rakyat merupakan solusi strategis pemerintah dalam mewujudkan akses dan kualitas pendidikan yang merata di seluruh Indonesia, terutama di wilayah terpencil.

“Keberadaan Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu solusi pemerataan pendidikan. Ini bukti bahwa negara hadir untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, termasuk di pelosok,” ujar Deny, Minggu (12/10/2025).

Menurutnya, Sekolah Rakyat menjadi model pendidikan masa depan karena menghadirkan sarana dan prasarana memadai, tenaga pendidik berkualitas, serta sistem pembelajaran yang inklusif. 

Ia menekankan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada pelibatan masyarakat lokal, baik sebagai pendidik, relawan, maupun pendukung kegiatan belajar.

“Sekolah Rakyat harus melibatkan masyarakat lokal agar mereka merasa memiliki. Anak-anak di daerah dengan pendidikan yang baik bisa mengubah status sosial dan pola pikir keluarganya. Itu sebabnya dukungan masyarakat menjadi sangat penting,” tegasnya.

Selain membantu anak putus sekolah, program ini juga menjadi solusi bagi keluarga miskin yang kesulitan menyekolahkan anak-anaknya. Deny menilai, keberadaan Sekolah Rakyat dapat menjadi sarana efektif untuk membangun kesadaran pendidikan sekaligus memperkuat ketahanan sosial di tingkat desa.

Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan Sekolah Rakyat. Pemerintah, katanya, telah mendorong setiap satuan pendidikan untuk membuka akses informasi publik mengenai kegiatan belajar, capaian siswa, serta penggunaan anggaran.

“Setiap sekolah sekarang harus melek teknologi. Pemerintah sudah menyediakan berbagai platform digital pembelajaran seperti Ruang Guru dan papan tulis interaktif. Semua ini untuk mendukung keterbukaan dan efektivitas proses belajar,” katanya.

Deny menjelaskan, seluruh satuan pendidikan kini sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang memungkinkan masyarakat memantau data sekolah, jumlah peserta didik, tenaga pendidik, hingga alokasi anggaran. Transparansi ini diharapkan memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan nasional.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya kolaborasi lintas pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal, agar Sekolah Rakyat benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah.

“Sekolah Rakyat hadir untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah. Maka, pelaksanaannya perlu dukungan dari semua pihak baik pemerintah, LSM, hingga komunitas lokal. Tanpa kolaborasi, program ini tidak akan optimal,” jelasnya.

Ia pun berharap agar Sekolah Rakyat menjadi instrumen efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencetak generasi unggul di masa depan.

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga lokal sangat dibutuhkan. Dengan kerja sama yang kuat, Sekolah Rakyat bisa menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan mencetak generasi emas Indonesia,” pungkasnya. (ri)