Sekolah di Kotim Masih Menunggu Kepastian Lanjutan Program Makan Bergizi Gratis

<p>Kepala Dinas Pendidikan, Muhammad Irfansyah saat mendampingi Wakil Bupati Kotim Irawati saat meninjau pembagian MBG di salah satu sekolah di Kotim, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)</p>
Kepala Dinas Pendidikan, Muhammad Irfansyah saat mendampingi Wakil Bupati Kotim Irawati saat meninjau pembagian MBG di salah satu sekolah di Kotim, beberapa waktu lalu. (Dok: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga kini belum kembali berjalan. Sejumlah sekolah di daerah tersebut masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait kelanjutan program yang bertujuan meningkatkan gizi pelajar dan ibu hamil itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, membenarkan bahwa pelaksanaan program MBG di wilayahnya telah berhenti beberapa bulan terakhir. Menurutnya, pemerintah daerah saat ini hanya berperan sebagai penerima manfaat dan masih menunggu arahan resmi dari penyelenggara pusat.

“Kami ini posisinya sebagai penerima manfaat. Penerima manfaat MBG di sekolah adalah para siswa, selain itu juga ibu hamil dan menyusui. Jadi kami di bidang pendidikan hanya menunggu arahan lebih lanjut,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Irfansyah mengungkapkan, meski program belum aktif kembali, Dinas Pendidikan telah menyiapkan seluruh data sekolah dan siswa penerima manfaat sejak awal. Langkah ini dilakukan agar saat program dilanjutkan, pelaksanaannya dapat berjalan cepat dan tanpa hambatan.

“Kami sudah siapkan semua data, termasuk sekolah-sekolah yang siap melaksanakan program tersebut. Kalau memang mau dijalankan kembali, kami siap,” katanya.

Namun hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari penyelenggara pusat mengenai jadwal dimulainya kembali program tersebut. Dalam rapat terakhir bersama pihak terkait, pembahasan baru sebatas evaluasi dan rencana penambahan titik Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).

“Belum ada informasi baru. Rapat terakhir masih tahap evaluasi dan membahas beberapa titik SPPG yang akan didirikan lagi. Kami hanya menyerahkan data sekolah, alamat, dan jumlah siswanya,” jelasnya.

Terkait jumlah SPPG yang akan dibentuk di Kotim, Irfansyah mengatakan belum mendapatkan data pasti karena hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan penyelenggara pusat.

“Kalau soal jumlah, saya kurang tahu. Yang lebih paham itu mereka. Kami hanya menyerahkan data sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan. Untuk sekolah madrasah, silakan langsung ke Kemenag,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia memastikan Pemkab Kotim tetap mendukung penuh program MBG dan siap mengawalnya agar pelaksanaannya berjalan aman dan higienis.

Menanggapi kasus keracunan makanan di Palangka Raya yang sempat dikaitkan dengan MBG, Irfansyah menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipatif bersama instansi terkait.

“Salah satu langkah yang kami ambil adalah membentuk Satgas MBG dan mengaktifkan kembali kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di setiap sekolah,” ujarnya.

Dengan langkah tersebut, Dinas Pendidikan Kotim berharap pelaksanaan program MBG di masa mendatang dapat berjalan lebih baik dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesehatan pelajar serta kesejahteraan masyarakat. (ri)